Kekeringan Landa Selaparang Lombok Timur, 80 KK Rela Tak Mandi

Kekeringan Landa Selaparang Lombok Timur, 80 KK Rela Tak Mandi

I Wayan Sui Suadnyana, Ahmad Viqi Wahyu Rizki - detikBali
Minggu, 22 Sep 2024 15:34 WIB
Penyaluran air bersih kepada 80 KK terdampak kekeringan di Desa Selaparang, Kecamatan Suela, Lombok Timur, NTB. (Dok. Humas Lazah NW NTB)
Foto: Penyaluran air bersih kepada 80 KK terdampak kekeringan di Desa Selaparang, Kecamatan Suela, Lombok Timur, NTB. (Dok. Humas Lazah NW NTB)
Lombok Timur -

Sebanyak 80 kepala keluarga (KK) di Desa Selaparang, Kecamatan Suela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), terdampak kekeringan. Mereka sampai rela tak mandi berhari-hari karena kesulitan air bersih.

Ketua Rukun Tetangga (RT) Lendang Belo, Desa Selaparang, Amaq Rodi, mengatakan kemarau melanda wilayahnya sejak Agustus 2024. Kondisi ini memaksa warga mengambil air di Sungai Lemor yang berjarak 5 kilometer (km) dari desanya.

"Kurang lebih 240 jiwa dengan 80 KK setiap hari harus mengambil air ke Sungai Lemor yang jaraknya lebih dari 5 km," ujar Rodi saat dikonfirmasi detikBali, Minggu (22/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rodi mengatakan warga desa meminta pemerintah daerah melirik wilayahnya agar diberikan bantuan pipa untuk mengalirkan air dari Sungai Lemor. "Kami minta pipa agar air lebih lancar. Karena kalau memasuki musim kemarau, air bersih menjadi beban masyarakat," ujarnya.

Jika musim kemarau tiba, sebagian masyarakat di Desa Selaparang harus memiliki stok air bersih yang ditampung menggunakan jeriken. Air tersebut digunakan untuk kebutuhan minum dan memasak.

Untuk kebutuhan mandi dan mencuci, Rodi menambahkan, warga harus ke Sungai Lemor yang berada di bawah hutan kaki Gunung Rinjani. "Makanya kalau mandi bisa sampai 3-4 hari tidak mandi. Pergi mandi sekalian pergi cuci pakaian," ujarnya.

Bagi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan, mereka harus rela menyewa demi mendapatkan air bersih. "Selain air bersih Dusun Lendang Belo, Desa Selaparang, perlu ada perbaikan jalan berbatu ditambah bergelombang," jelas Rodi.

Lazah NW Drop Air Bersih

Lembaga Amal Zakat Infaq Shodaqoh dan Hibah Nahdlatul Wathan (Lazah NW) NTB perihatin dengan kekeringan di dua desa Kecamatan Suela, Lombok Timur.

Ketua Pengurus Wilayah Lazah NW NTB, Sayuti, mengatakan telah memberikan bantuan air bersih untuk warga di Dusun Pesorongan, Desa Suntalangu, dan Dusun Lendang Belo, Desa Selaparang, yang terdampak kekeringan. "Sesuai instruksi Ketum PBNW kami diminta suplai air ke wilayah yang mengalami kekeringan," katanya.

Sayuti mengatakan kedua wilayah diberikan suplai air bersih sebanyak 40 ribu liter. Kedua wilayah tersebut masing-masing mendapatkan jatah tiga tangki air bersih pada Sabtu (21/9/2024).

Menurut Sayuti, lebih dari 10 wilayah di Lombok Timur mengirim permohonan untuk dibantu masalah air bersih. Namun, penyaluran dilakukan dengan melihat skala prioritas dengan melihat kondisi yang paling parah dilanda kekeringan. "Nah kami lihat ada di Dusun Lendang Belo, Desa Selaparang," ujarnya.

Melihat kondisi ini, ungkap Sayuti, Lazah NW tidak memungkinkan terus-menerus memberikan suplai air bersih kepada masyarakat. Ia meminta pemerintah daerah untuk memberikan solusi.

"Kami dari Lazah NW siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah mencarikan solusi air bersih ini," ungkap Sayuti.

Sekretaris PW Lazah NW NTB, Muhammad Nawawi Ishaq, mengungkapkan masing-masing dusun diberikan bantuan tiga tangki dengan kapasitas 6 ribu liter per tangki. Total penyaluran air bersih terus mencapai 40 ribu liter.

"Kami akan terus melakukan drop air bersih. Karena target kami hingga 100 ribu liter tersalurkan," ungkap Nawawi.




(iws/iws)

Hide Ads