El Nino dan La Nina adalah dua fenomena cuaca ekstrem yang terjadi di Samudera Pasifik dan memiliki dampak yang signifikan terhadap cuaca global. Meskipun keduanya merupakan istilah yang berkaitan dengan perubahan iklim, mereka memiliki perbedaan.
El Nino dan La Nina dapat berdampak ke kehidupan manusia. Bahkan, dapat menyebabkan kebakaran hutan, perubahan ekosistem, dan perekonomian global. Biasanya, periode El Nino dan La Nina berlangsung antara 9 hingga 12 bulan. Namun, terkadang efeknya bisa bertahan selama beberapa tahun.
Lantas, apa perbedaan dari El Nino dan La Nina? Dilansir dari situs BMKG, berikut ini adalah perbedaan dari El Nino dan La Nina. Yuk, simak penjelasannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan El Nino dan La Nina
El Nino adalah fenomena yang ditandai dengan kenaikan suhu permukaan laut (SST) di Samudera Pasifik melebihi kondisi normal. Kenaikan suhu ini mengakibatkan pembentukan awan yang lebih tinggi di wilayah tengah Samudera Pasifik dan mengurangi curah hujan di Indonesia. Akibatnya, El Nino dapat menyebabkan kekeringan di Indonesia.
Sebaliknya, La Niña terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudera Pasifik mengalami penurunan di bawah kondisi normal. Penurunan suhu ini mengurangi pembentukan awan dan menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia.
Penyebab Terjadi El Nino dan La Nina
Pada dasarnya, El Nino dan La Nina adalah bagian dari fenomena El Nino-Southern Oscillation (ENSO). Fenomena alam tersebut terjadi akibat adanya interaksi antara atmosfer dan samudera pasifik. Selain itu, ada beberapa penyebab yang mendukung terjadinya El Nino dan La Nina. Berikut diantaranya:
Penyebab Terjadinya El Nino
El Nino terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudera Pasifik mengalami kenaikan di atas kondisi normal. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya El Niño adalah sebagai berikut:
• Pemanasan Awan
Peningkatan suhu permukaan laut (SST) dapat menyebabkan pembentukan awan yang lebih tinggi di Samudera Pasifik. Hal tersebut dapat mengganggu sistem atmosfer global dan mengubah pola aliran angin yang berdampak pada iklim di seluruh dunia.
• Perubahan Arus Laut
Selama El Nino, arus laut di Samudera Pasifik mengalami perubahan. Kenaikan suhu SST mengakibatkan penurunan tekanan atmosfer, yang kemudian memengaruhi arus laut dan memicu terjadinya El Niño.
Penyebab Terjadinya La Nina
La Nina terjadi ketika suhu permukaan laut (SST) di Samudera Pasifik tengah dan timur menurun di bawah kondisi normal. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya La Nina adalah sebagai berikut:
• Penurunan Suhu Permukaan Laut (SST)
Penurunan suhu SST di wilayah tengah dan timur Samudera Pasifik memengaruhi pola aliran angin dan mengubah kondisi atmosfer global. Hal ini berkontribusi pada terjadinya La Nina serta dampaknya terhadap iklim global.
• Perubahan Arus Laut
Arus laut juga berperan penting dalam pembentukan La Nina. Penurunan suhu SST menyebabkan perubahan dalam tekanan atmosfer, yang kemudian mempengaruhi arus laut dan memicu La Nina.
(nor/nor)