Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) serius menyukseskan event internasional MotoGP Mandalika 2024. Salah satunya dengan menangani masalah sampah di tiga gili, Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Nusa Tenggara Barat (NTB) Jamaluddin Malady menuturkan hal itu dilakukan karena ditakutkan permasalah sampah di tiga gili, khususnya Gili Trawangan, akan mengganggu wisatawan lokal dan asing yang berkunjung selama event MotoGP Mandalika 2024.
"Sekarang kami (fokus) pada program terkait proses-proses pemilahan sampah, serta sosialisasi agar masyarakat di gili tidak membuang sampah langsung ke TPA. Tentu nantinya, ada proses-proses pemilahan, baik organik maupun anorganik," kata Jamal, Kamis (29/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamal menjelaskan Pemprov NTB menganggarkan anggaran penanganan sampah di Gili Trawangan. Penanganan sampah dimulai dari Gili Trawangan terlebih dahulu karena masuk pariwisata prioritas.
Jamal menyebut persoalan sampah di Gili Trawangan belum benar-benar maksimal. Pasalnya, masih banyak sampah dari hotel hingga restoran yang belum terangkut secara maksimal menuju TPA. Mengingat, di Gili Trawangan hanya tersedia Tempat Pembuangan Sementara Terpadu (TPST) saja.
"Di sana nggak ada TPA seperti di daratan, adanya TPST, tapi tidak dimanfaatkan dengan baik, tidak maksimal," ungkap Jamal.
"Dalam beberapa bulan ke depan ini kami kerjasamakan dengan KLU. Supaya gili yang merupakan destinasi wisata prioritas juga internasional ini benar-benar dirasakan oleh wisatawan yang ke Gili Trawangan," tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu mengakui produksi sampah di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air (Gili Tramena) sangat besar. Dalam sehari, sampah bisa mencapai belasan ton.
"Kami berikhtiar untuk menangani sampah ini," kata Djohan.
Menurut Djohan, jumlah tenaga kebersihan yang dimiliki Pemkab Lombok Utara tidak cukup untuk mengatasi masalah sampah di tiga gili. Selain itu, anggaran yang dibutuhkan untuk menangani masalah ini juga cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan keterlibatan pihak ketiga untuk membantu mengelola sampah di kawasan tersebut.
"Ada pihak ketiga yang tertarik untuk bekerja sama. Nanti akan ada fasilitas pengolahan sampah. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi. Kami berharap ada pihak ketiga yang mengelola, tentu dengan pembagian anggaran yang sesuai," jelasnya.
(nor/nor)