"Api tadi langsung menyembur keluar dari tabung saat selang regulator diputus. Semua orang jadi panik," kata salah seorang guru, Deden Syafruddin, kepada detikBali, Selasa (20/8/2024).
Dia mengatakan saat itu dua orang dari perusahaan dari Jawa sedang mempraktikkan cara kerja regulator gas yang akan mereka jual. Demo pemakaian itu dilakukan di ruang guru.
Salah seorang pegawai marketing perusahaan itu kemudian sengaja memotong selang gas, dengan harapan agar para guru bisa melihat cara kerja dan keamanan regulator gas tersebut.
Api kemudian menyembur dan membesar. Para guru yang ada di sana panik dan berhamburan ke luar ruangan.
"Kemungkinan ada percikan api rokok sehingga api langsung membesar dan menjalar ke plafon ruangan," jelasnya.
Api kemudian melahap meja, kursi, dan plafon ruang guru. Warga yang mendengar teriakan dari sekolah lantas ramai-ramai memadamkan api.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun beberapa berkas dan fasilitas dalam ruang guru terbakar.
"Mereka sebenarnya sosialisasi sekaligus mau jualan regulator gas. Sekolah meminta ganti rugi dan sudah disepakati," tandas Deden.
(dpw/gsp)