Pedagang di blok barat Pasar Ubud, Gianyar, Bali, tetap berjualan setelah kebakaran hebat yang terjadi pada Sabtu (17/8/2024). Sebelumnya, mereka sempat diungsikan saat kebakaran yang melanda blok timur Pasar Ubud.
Pantauan detikBali, dari pukul 12.00 Wita, Minggu (18/7/2024), pedagang blok barat kembali membuka lapak mereka. Mereka tampak mengeluarkan barang-barang yang sebelumnya berhasil diselamatkan dengan cara memasukkan ke dalam tas kresek dan karung.
Selain itu, depan pasar yang awalnya hanya untuk menurunkan penumpang kini menjadi lahan parkir sepeda motor untuk pedagang dan karyawan restoran di kawasan Ubud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pedagang, Dayu Arini, mengatakan kembali berjualan karena kawasan blok barat tidak terdampak langsung kebakaran. Menurutnya, para pedagang blok barat hanya terkena asap yang keluar dari basement (ruang bawah tanah/rubanah) yang terbakar.
"Kemarin ikut panas juga makanya semuanya keluarkan barang dimasukkan sembarangan ke dalam tas kresek, sekarang dibuka lagi karena tidak terdampak langsung, kalau yang di timur tutup, ada garis polisinya," kata Arini sambil menata kembali barang dagangan berupa pernak-pernik oleh-oleh khas Bali.
Arini menceritakan sejumlah kendaraan tidak bisa dikeluarkan dengan cepat lantaran akses keluar masuk kendaraan hanya satu. Menurutnya, bukan hanya sepeda motor di blok timur yang terbakar, tapi banyak motor di blok barat, yakni di bawah jembatan yang juga ikut terbakar.
"Karena parkir ditutup, kawasan depan pasar yang sebelumnya hanya untuk turunkan penumpang kini menjadi area parkir sepeda motor pedagang dan pegawai restoran di kawasan Ubud ini, situasinya akan semakin macet lagi," terang Arini.
Sementara itu, salah seorang satpam Pasar Ubud, Sang Putu Yoga Putra, mengatakan saat ini bertugas menjaga agar tidak ada pedagang yang masuk ke dalam Pasar Ubud blok timur.
"Kami jaga karena kondisinya masih panas, dan membantu hanya untuk mengambil jika ada barang berharga saja kalau hanya sekadar melihat dan mengambil barang lain yang tidak penting kami tidak izinkan, bahaya," jelas Yoga.
(hsa/hsa)