Tiga bakal calon Wali Kota Bima merespons hasil survei Partai Golkar terkait Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bima 2024. Survei elektabilitas bakal calon wali kota tersebut bekerja sama dengan Polmark Research Center.
Menurut hasil survei itu, elektabilitas duet Arahman Abidin (Aji Man) dan Feri Sofiyan (Aba Feri) unggul dibandingkan pasangan Mohammad Rum-Mutmainnah (Aji Rum-Umi Innah) maupun Muhammad Syafruddin-Elya (Rudy-Umi Ely). Aji Man mengaku bersyukur lantaran elektabilitasnya tertinggi dibandingkan calon lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah," kata Aji Man kepada detikBali, Selasa (13/8/2024).
Aji Man yang juga anggota DPRD NTB itu tak mengetahui apakah unggulnya di survei itu akan membuat Golkar memberikan dukungan atau mengusungnya dengan Feri Sofiyan dalam Pilwakot Bima 2024. Ia mengaku intens membangun komunikasi menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Seharusnya. Kan survei itu dilakukan untuk melihat keterpilihan para calon sebagai dasar untuk menentukan dukungan," katanya.
Sementara itu, Aji Rum menganggap hasil survei Golkar yang bekerja sama dengan Polmark itu sebagai cambuk baginya untuk terus bekerja keras. Ia menegaskan siap untuk menjadi penantang Aji Man saat pencoblosan 27 November mendatang.
"Saya kira hasil survei yang menempatkan saya di urutan kedua, tidaklah terlalu sulit. Sebagai penantang Aji Man, ada ruang untuk memenangkan Pilwakot ini," ujar Aji Rum.
Dia juga optimistis Golkar akan mengusung dirinya bersama Mutmainnah. Menurutnya, partai politik bisa melihat kandidat yang berpeluang memenangkan Pilwakot Bima 2024. "Yang jelas kami optimistis, SK dukungan Golkar kami amankan," pungkas eks Penjabat Wali kota (Pj Walkot) Bima ini.
Di sisi lain, Syafruddin enggan mempermasalahkan hasil survei yang menempatkan elektabilitasnya lebih rendah dari Aji Man dan Aji Rum. Politikus yang digadang-gadang berduet dengan Eliya itu menyebut hasil survei bukanlah penentu dalam Pilwalkot Bima 2024.
"Tidak apa-apa. Toh, mereka (Aji Man dan Aji Rum) sudah cukup lama mensosialisasikan diri. Survei bukanlah segalanya," imbuh anggota DPR dari PAN ini.
Survei Golkar dan Polmark tersebut dilaksanakan pada 28 Juli-8 Agustus 2024. Jumlah responden mencapai 440 orang yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Bima dan diwawancarai secara tatap muka.
Survei dilakukan dengan menggunakan metode multi stage random sampling dengan margin of error Β±4,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berdasarkan simulasi tiga nama dari survei tersebut, elektabilitas Arahman unggul dengan 51,8 persen. Disusul Mohammad Rum 20,5 persen dan Muhammad Syafrudin 0,1 persen.
Sementara berdasarkan simulasi tiga pasangan calon, elektabilitas Arahman-Feri Sofiyan mencapai 55,0 persen. Disusul duet Mohammad Rum-Mutmainnah 17,5 persen dan Muhammad Syafrudin-Elya 9,8 persen. Adapun, responden yang tidak memilih 0,9 persen, menyatakan rahasia 5,7 persen, dan tidak tahu atau tidak menjawab 11,1 persen.
(iws/iws)