Pemkab Lombok Tengah Tegaskan PKL Alun-alun Tastura Tetap Direlokasi

Pemkab Lombok Tengah Tegaskan PKL Alun-alun Tastura Tetap Direlokasi

Edi Suryansyah - detikBali
Kamis, 08 Agu 2024 13:29 WIB
Sekda Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya saat ditemui awak media belum lama ini. (Foto: Edi Suryansyah/detikBali)
Sekda Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya saat ditemui awak media belum lama ini. (Foto: Edi Suryansyah/detikBali)
Lombok Tengah -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah memastikan akan tetap merelokasi para pedagang kaki lima (PKL) di Taman Alun-alun Tastura Praya ke Lapangan Bundar. Sudah ada lokasi khusus yang disiapkan.

"Kami tetap akan relokasi. Jadi tidak ada penolakan PKL di Lapangan Bundar, kami sudah siapkan areal untuk PKL Muhajirin," kata Sekda Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya kepada detikBali, Kamis (8/8/2024).

Firman menjelaskan relokasi para PKL ini hanya bersifat sementara sembari menunggu pengerjaan dan perbaikan taman selesai dilakukan. Ia mengeklaim Pemkab Lombok Tengah tak mungkin akan menelantarkan para pedagang yang sudah sejak lama berjualan di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami pindahkan hanya sementara ke Lapangan Bundar sampai perbaikan taman selesai," imbuhnya

Ia menegaskan pihaknya akan tetap memprioritaskan PKL yang direlokasi untuk kembali berjualan ke alun-alun ketika sudah rampung dikerjakan. Ia pun meminta para PKL tidak cepat terpengaruh dengan isu yang beredar.

ADVERTISEMENT

"Kami juga akan tetap memprioritaskan para PKL ini nantinya," tegasnya.

Sementara terkait permintaan para PKL untuk direlokasikan ke sebelah barat Bencingah Adi Guna, Firman mengatakan area tersebut merupakan aset milik pemerintah provinsi (Pemprov) NTB, sehingga perlu ada koordinasi terlebih dahulu untuk bisa menempati.

"Itu aset Pemprov, jadi perlu kami koordinasikan dulu" bebernya.

Selain itu, Sekda melihat alasan para PKL direlokasi ke Lapangan Bundar sangat rasional. Firman menilai area tersebut cocok untuk berjualan karena selain luas, tempat tersebut juga menjadi salah satu pusat keramaian.

"Jadi akan bagus jika PKL kita ini berjualan di sana," pungkasnya.

Sebelumnya, puluhan pedagang kaki lima (PKL) di lapangan Alun-alun Tatas Tuhu Trasna (Tastura) Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang terdampak proyek penataan melakukan aksi protes menolak untuk direlokasi. Mereka meminta agar pemerintah mengizinkan untuk tetap berjualan di area taman sepanjang masa pengerjaan.

Para PKL ini melakukan aksi protes dengan cara menampilkan treatrikal seolah-olah terlantar duduk di trotoar pinggir taman. Bahkan, mereka juga sempat cekcok sesama PKL yang setuju dengan kebijakan pemerintah tersebut.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads