Joni Ande Kala, pemuda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sempat viral karena aksi heroiknya memanjat tiang bendera saat upacara 17 Agustus, mengaku gagal lulus tes masuk tentara. TNI mempersilakan Joni, yang juga dikenal sebagai Yohanes Gama Marschal Lau itu, untuk mendaftar lagi di masa mendatang.
"Tidak usah patah semangat, masih terbuka lebar kesempatan bagi yang bersangkutan untuk ikut tes kembali di masa datang, sambil mempersiapkan diri memenuhi persyaratan-persyaratan yang mutlak dipenuhi sebagai seorang prajurit TNI AD," ujar Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi dilansir dari detikNews, Selasa (6/8/2024).
Joni mengikuti tes masuk TNI melalui jalur calon bintara prajurit karier (Caba PK) tahun anggaran (TA) 2024. Berdasarkan informasi di situs TNI AD, tes Caba PK TNI dapat diikuti oleh seorang WNI hingga batas usia 22 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TNI AD mengungkap Joni tidak lulus seleksi Caba PK 2024 karena ada syarat yang tidak terpenuhi. Joni, yang tercatat dengan nama Yohanes Ande Kala, lahir di Halimuti dan berumur 19 tahun, memiliki tinggi badan 155,8 sentimeter (cm).
"Tidak memenuhi syarat dari aspek tinggi badan minimal 160 cm untuk daerah tertinggal," tambah Brigjen Kristomei.
Joni pernah viral di media sosial saat memanjat tiang setinggi 23 meter dan menyambungkan bendera yang terputus dalam upacara 17 Agustus 2018. Upacara tersebut dapat berlanjut setelah bendera tersambung.
Aksi heroik Joni yang saat itu masih berstatus siswa SMP pun mendapat sejumlah penghargaan. Namun, TNI AD menjelaskan penghargaan tersebut tidak menjamin Joni diterima menjadi anggota TNI, karena ada persyaratan dasar yang harus dipenuhi.
"Namun demikian piagam penghargaan tersebut tidak menyebutkan bahwa yang bersangkutan wajib diterima masuk TNI AD. Untuk menjadi prajurit TNI AD memang ada beberapa persyaratan dasar yang mutlak dipenuhi," jelas Kristomei.
Kisah Joni kembali viral dan menarik perhatian warganet. Joni mengaku gagal saat mengikuti tes masuk TNI tahun ini dan mengungkit janji yang pernah diucapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2018.
"Yang ketiga Bapak Presiden tanya lagi 'cita-cita kamu apa?'. Langsung saya menjawab 'cita-cita saya ingin menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia'," kata Joni dalam video yang beredar.
"Langsung dijawab Bapak Presiden 'sudah langsung daftar saja kamu ke pak panglima, langsung diterima'. Dari situ langsung saya juga bertemu Bapak Panglima TNI dan diprioritaskan untuk masuk tentara," tambahnya.
Joni berharap bantuan dari Presiden dan Panglima TNI agar dirinya dapat diterima masuk tes TNI.
"Pada saat tahun 2024 saya mengikuti tes tapi gagal. Saya mohon bantuan kepada Bapak Presiden, Bapak Panglima, dan juga jajarannya. Mohon bantuan meluluskan saya menjadi anggota TNI. Sekian dan terima kasih," harap Joni.
Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!
(nor/nor)