Bekam Tanduk Sapi ala Cak Dul, Dipercaya Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit

Bekam Tanduk Sapi ala Cak Dul, Dipercaya Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit

Nathea Citra - detikBali
Senin, 22 Jul 2024 10:06 WIB
Abdul Gofur atau yang biasa disapa Cak Dultengah memasangkan media bekam tanduk sapi pada salah satu pasiennya di lorong Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Minggu (21/7/2024). (Nathea Citra/detikBali)
Foto: Abdul Gofur atau yang biasa disapa Cak Dultengah memasangkan media bekam tanduk sapi pada salah satu pasiennya di lorong Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Minggu (21/7/2024). (Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Lorong Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (21/7/2024) siang tampak beda dari biasanya. Puluhan orang terlihat fokus pada satu objek.

Bahkan tak sedikit dari mereka sibuk mengabadikan momen melalui smartphone. Ada yang mengambil gambar, ada juga yang sibuk merekamnya melalui video.

Ternyata, puluhan orang tersebut tengah serius memperhatikan aksi salah satu tukang bekam yang terlihat unik. Jika biasanya bekam menggunakan tabung kaca khusus berbentuk gelas, kali ini media bekam milik Abdul Gofur, warga Madura, Jawa Timur (Jatim), itu menggunakan media tanduk sapi. Unik bukan?

Abdul Gofur atau yang biasa disapa Cak Dul menjelaskan bekam menggunakan media tanduk sapi itu adalah pengobatan tradisional turun-temurun. Bekam yang satu ini dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Peralatan tempur milik Cak Dul cukup sederhana. Bahkan, hampir serupa dengan media bekam lainnya. Namun, yang membedakannya hanya dari media tanduk sapi saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pantauan detikBali, perlengkapan Cak Dul terdiri dari tanduk sapi, minyak urut, serta jarum kecil yang dimasukkan ke dalam toples.

"Silakan duduk, coba saya lihat tangannya," kata Cak Dul, sembari mengecek tangan kanan salah satu pengunjung yang ingin mencoba pengalaman pertamanya menggunakan media bekam dari tanduk sapi, Minggu.

Cak Dul mulai beraksi. Ia membuka botol minyak urut itu lalu menuangkan beberapa tetes minyak urut ke tangan pasiennya. Sembari memijat tangan pasiennya, Cak Dul sedikit bergumam.

"Kamu suka begadang ya?," celetuk Cak Dul.

Dengan cepat, Cak Dul mencari perlengkapan bekamnya. Ia mengambil alat pembakaran, yang terlihat seperti lampu pijar. Ia juga tak lupa mengambil beberapa tanduk sapi. Tanduk sapi itu kemudian dipanaskan di atas lampu pijar.

ADVERTISEMENT



Setelah semua siap, Cak Dul menusukkan beberapa jarum ke punggung pasiennya. Lalu, tanduk sapi yang sudah dipanaskan, ditempelkan ke daerah pundak. Jarum suntik yang digunakan Cak Dul dipastikan dalam kondisi steril dan baru.

"Tahan sedikit ya," ucapnya sambil fokus memperhatikan darah yang agak sedikit menghitam mengalir di pundak pasien tersebut.

"Ini darah kotor," jelas Cak Dul.

Cak Dul, resmi menjadi tukang bekam sejak lulus dari Sekolah Menengah Akhir (SMA). Tradisi pengobatan yang sudah turun-temurun di keluarganya ini dilaluinya dengan usaha yang cukup panjang.

"Saya belajar hampir tiga tahun," jawabnya.

Dia menjelaskan sistem bekam itu ada dua. Ada bekam kering dan bekam basah. Kalau bekam kering, media tanduk sapi hanya diletakkan di atas kulit. Kemudian tanduk sapi itu dijadikan alat pijat.

"Kalau bekam basah, darahnya yang diambil. Saya tusuk kulitnya, lalu saya tutup menggunakan tanduk sapi," ceritanya.

Jika ditotalkan, Cak Dul telah bergelut dengan tanduk sapi sebagai media bekamnya selama kurang lebih 15 tahun. Selama belasan tahun, pasien Cak Dul cukup beragam. Mulai dari masyarakat biasa, hingga pejabat daerah.

"Ya, saya sering diundang untuk bekam di acara-acara besar," ujarnya.

Cak Dul sendiri baru tiba di Mataram pada sepekan yang lalu. Dia tidak menetap, melainkan berpindah dari satu daerah ke daerah lain, bahkan sampai ke Jakarta.

Cak Dul menuturkan bekam tidak memiliki efek samping. Karena pengobatannya melalui media luar tubuh. "Setelah darah kotor keluar, peredarah darah akan lancar," jawabnya.



Bekam sendiri memiliki khasiat yang cukup banyak. Mulai dari menghilangkan pegal-pegal, capek, lesu, melancarkan peredaran darah, hingga mengeluarkan zat-zat berlebih di tubuh.

Seperti asam urat, kolesterol, gula darah dan kencing manis, perut kembung, varises, rematik, dan masih banyak lagi. Pengobatan tradisional ini bahkan telah ada sejak masa Rasulullah Muhammad SAW.

Untuk diketahui, Cak Dul mendapatkan tanduk sapi untuk media bekamnya dari rumah potong hewan (RPH). Setelah didapatkan, tanduk sapi itu dibersihkan terlebih dahulu isi dalamnya. Supaya, membentuk lubang di tengah tanduk.

"Lalu saya haluskan. Wajib saya bersihkan setelah diperhalus. Saya buat sendiri," terangnya.

Selain tanduk sapi, Cak Dul juga menggunakan tanduk rusa untuk media bekamnya. Tanduk rusa itu sendiri berfungsi sebagai penyimpan udara saat dipanaskan dan ditempelkan pada kulit. Sehingga, tanduk rusa itu menempel dan menyedot darah kotor pada tubuh.

"Darah bisa keluar setelah jarum ditusukkan ke badan. Ketika dibekam, darah yang menghalangi aliran ke otak itu dikeluarkan supaya tekanan darah ke otak menjadi lancar," tutupnya.




(nor/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads