Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sembilan daerah di sana rawan terjadi karhutla.
Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM), Satria Topan Primadi, mengatakan analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan labilitas lokal lemah yang kurang mendukung proses konvektif skala lokal di wilayah NTB. Serta kelembapan udara yang rendah dari lapisan permukaan hingga atas, sehingga mengurangi potensi terbentuknya awan-awan hujan dalam beberapa waktu kedepan di wilayah NTB.
"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memperkirakan potensi kebakaran hutan dan lahan untuk periode 21-27 Juli 20024 di sembilan kabupaten/kota di NTB," kata Satria dalam keterangannya, Minggu (21/7/2024).
Adapun sembilan daerah yang berpotensi terjadi karhutla itu yakni Kabupaten Lombok Utara (KLU), Lombok Barat (Lobar), Lombok Tengah (Loteng), Lombok Timur (Lotim), Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Dompu.
"Potensi kebakaran hutan dan lahan ini diperkirakan terjadi pada siang hingga sore hari," jelas Satria.
BMKG meminta kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan persiapan, yakni memastikan kapasitas infrastruktur dengan menyediakan alat pemadam api ringan di gedung perkantoran dan pemukiman. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol, serta melakukan program penghijauan secara lebih masif. BMKG juga mengingatkan warga tak membuang puntung rokok sembarangan
"Yang terakhir, terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG. Secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah NTB," tutupnya.
(dpw/dpw)