Tembok penyangga Kapela Santo Petrus Lokoboko di Dusun Waturoro, Kelurahan Lokoboko, Kecamatan Ndona, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), ambruk dan menimpa pekerja. Dua pekerja dilaporkan tewas dalam insiden itu.
Kepala Subseksi Penerangan Masyarakat Hubungan Masyarakat (Kasubsi Penmas Humas) Polres Ende Aipda Supardin mengatakan dua pekerja itu tewas tertimpa saat mereka sedang bekerja menggali fondasi.
"Dua korban yakni Pelipus Pani (47) dan Patrianusa Padi (56)," Supardin kepada detikBali, Kamis (23/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun kecelakaan kerja ini terjadi pada Rabu (22/5/2024), petang kemarin. Adapun pekerja yang tewas adalah warga setempat.
Supardin mengatakan pembangunan Kapela Santo Petrus Lokoboko yang disepakati dikerjakan oleh umat secara gotong royong secara bergantian per lingkungan. Inisiden itu bermula saat pekerja menggali fondasi pembangunan tembok penyangga.
Sekitar pukul 15.40 Wita, Pelipus Pani, Patrianus Padi, dan Hendrikus Rapa sedang melakukan penggalian fondasi baru untuk mengganti tembok pengamanan tanah dan bangunan kapela yang diperkirakan kedalaman galian fondasi baru sekitar 1,5 meter dan terlihat tembok lama dalam keadaan gantung.
"Tak lama bangunan tembok penyokong lama Kapela ambruk. Hendrikus Rapa mendengar suara runtuhan tersebut sehingga menyelamatkan diri dan meneriaki kedua korban," imbuhnya.
Supardin mengatakan kedua korban tidak mendengar teriakan Hendrikus Rapa sehingga mereka tertimbun material tembok penyangga kapela. Mereka kemudian melaporkan insiden itu ke polisi.
"Korban dalam keadaan tengkurap dan sudah tidak bernyawa lagi," paparnya.
Kedua korban langsung dievakuasi ke rumah duka untuk disemayamkan. Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak autopsi.
(dpw/hsa)