Ombudsman RI menyoroti sebagian besar pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), kerap dirujuk ke salah satu rumah sakit (RS) swasta di Labuan Bajo. Fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama seperti puskesmas tak banyak merujuk pasien BPJS Kesehatan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Komodo milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat di Labuan Bajo.
Anggota Ombudsman RI Robert Na Endi Jaweng mengatakan perlu dilakukan penelusuran mengenai sebagian besar pasien peserta BPJS Kesehatan di Manggarai Barat dirujuk ke salah satu RS swasta. Padahal, dokter di RS swasta yang kerap menjadi rujukan juga datang dari RSUD Komodo.
"Kenapa sebagian besar peserta BPJS larinya ke swasta. Ini perlu ditelusuri karena ini ada sistem rujukan. Ketika di puskesmas kemudian merujuknya ke rumah sakit A, terus kan menjadi pertanyaan, ada apa? Kenapa nggak rujuk ke rumah sakit daerah," kata Robert di Labuan Bajo, Selasa (14/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Robert tak menyebut nama RS swasta yang selalu menjadi langganan rujukan pasien BPJS Kesehatan dari berbagai puskesmas di Manggarai Barat. Diketahui terdapat dua RS swasta di Manggarai Barat yang semuanya berada di Labuan Bajo, yakni RS Siloam dan RS Santo Yoseph.
Robert belum menemukan jawaban sebagian besar pasien BPJS Kesehatan di Manggarai Barat dirujuk ke salah satu RS swasta di Labuan Bajo. Menurut dia, fenomena ini tidak hanya terjadi di Manggarai Barat, tetapi juga di daerah lainnya.
Temuan secara nasional, ungkap Robert, pasien dirujuk ke RS tertentu karena ada pesanan kepada faskes yang memberikan rujukan. Robert mengungkapkan ada kerja sama tidak sehat antara RS dengan faskes tingkat pertama yang memberikan rujukan. "Secara nasional, sudah ada pesanan 'kalau ada yang sakit tolong rujuk ke saya ya'," ungkap Robert.
Robert menilai banyaknya pasien yang tidak dirujuk ke RSUD Komodo menjadi persoalan serius. Terlebih Pemkab Manggarai Barat sudah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk RSUD Komodo. Sayangnya, RSUD Komodo memberikan kontribusi yang relatif kecil bagi pendapatan asli daerah (PAD) Manggarai Barat karena sebagian besar pasien dirujuk ke salah satu RS swasta.
"Itu krusial. Karena apa, pemda itu sudah membiayai cukup besar. Tadi dari kesehatan saja Rp 18 miliar. Return ke pemda-nya ya beda. Dia (Pemkab Manggarai Barat) keluarin uang, tapi pendapatannya justru (hilang)," papar Robert.
(hsa/hsa)