Pelabuhan Gili Mas Lembar Layani 210 Ribu Penumpang Dalam 4 Bulan

Pelabuhan Gili Mas Lembar Layani 210 Ribu Penumpang Dalam 4 Bulan

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 07 Mei 2024 07:07 WIB
General Manager Pelindo Lembar Kunto Wibusono dan Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama, Bambang Haryo Soekartono saat mengecek kelengkapan fasilitas di Pelabuhan Internasional Gili Mas, Lembar Lombok Barat, Senin (6/5/2024). (Ahmad Viqi/detikBali).
Foto: General Manager Pelindo Lembar Kunto Wibusono dan anggota DPR RI terpilih 2024-2029, Bambang Haryo Soekartono, saat mengecek kelengkapan fasilitas di Pelabuhan Internasional Gili Mas, Lembar Lombok Barat, Senin (6/5/2024). (Ahmad Viqi/detikBali).
Lombok Barat -

Jumlah penumpang domestik dan mancanegara di Pelabuhan Internasional Gili Mas Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), tembus 210 ribu selama empat bulan. Angka itu diprediksi terus meningkat hingga memasuki triwulan keempat November 2024.

General Manager Pelindo Lembar Kunto Wibisono menjelaskan jumlah penumpang selama 2023 naik 4 persen dari 2022. Jumlah layanan penumpang pada 2022 berada di angka 215 ribu, jumlah itu meningkat menjadi 224 ribu pada 2023.

"Ya ada kenaikan 4 persen. Kenaikan untuk semua penumpang baik mancanegara dan domestik," terang Kunto di ruang tunggu Pelabuhan Gili Mas, Lembar Lombok Barat, Senin (6/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunto mengatakan pada 2024, jumlah penumpang yang melintas di Pelabuhan Gili Mas mencapai 110 ribu. Jumlah ini diprediksi terus meningkat karena adanya tol Kapal Dharma Kartika yang melayani rute Surabaya-Lembar dan Lembar- Waingapu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ini baru triwulan satu masih terus berkembang. Artinya puncak kedatangan kapal pesiar kan akan terjadi pada triwulan keempat. Kami optimis meningkat dari tahun lalu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Belum Memiliki VTS

Sementara itu, anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029, Bambang Haryo Soekartono, mengatakan berdasarkan hasil pengecekan, Pelabuhan Gili Mas belum memiliki Vessel Traffic System (VTS). Padahal, seluruh pelabuhan yang berstatus internasional sesuai Pasal 124 UU Nomor 3 Tahun 2023 diwajibkan memiliki VTS.

"Kami dorong agar pemerintah mengadakan VTS di Gili Mas. Jadi semua kapal masuk ke data Automatic Identification System (AIS)," saran Bambang.

Menurut Bambang, sarana dan prasarana di pelabuhan yang diresmikan pada 2020 ini telah memadai. Dari hasil pemantauan Pelabuhan Gili Mas harus tetap steril dari angkutan domestik.

"Jadi tidak boleh barengan jika ada penyebrangan domestik harus ada sekatnya," tandas politikus Partai Gerindra itu

Keberadaan transportasi publik juga menjadi catatan lain yang perlu dipikirkan oleh Pemerintah Provinsi NTB di Pelabuhan Gili Mas. "Saya lihat belum ada transportasi publik ke pelabuhan dari terminal. Pemerintah perlu mengadakan transportasi lanjutan setelah penumpang keluar dari Gili Mas," tandas Bambang.




(nor/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads