Sandiaga Ajak REI Investasi di Parapuar Labuan Bajo

Sandiaga Ajak REI Investasi di Parapuar Labuan Bajo

Ambrosius Ardin - detikBali
Kamis, 25 Apr 2024 16:22 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama Pengurus DPP Real Estate Indonesia (REI) di Parapuar, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (25/4/2024). (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama Pengurus DPP Real Estate Indonesia (REI) di Parapuar, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (25/4/2024). (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengajak pengusaha yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) untuk berinvestasi di Parapuar, kawasan pariwisata terpadu seluas 400 hektare di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sandi berjanji akan memprioritaskan REI berinvestasi di Parapuar.

"Silakan pilih tempat berinvestasi di sini. Kalau REI yang meminta, saya beri prioritas utama," kata Sandiaga dalam sambutannya saat kegiatan penanaman pohon di Parapuar, Kamis (25/4/2024). Penanaman pohon itu dalam rangkaian kegiatan HUT ke-52 REI yang digelar di Labuan Bajo.

Parapuar, Sandiaga berujar, menawarkan pemandangan indah Kota Labuan Bajo. Menurutnya, kegiatan REI membuka peluang masuknya investasi di destinasi pariwisata superprioritas tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandiaga mengatakan ada empat zona yang dikembangkan di Parapuar. Ia menyebut saat ini sudah ada beberapa pemodal yang berinvestasi di zona 1 (zona budaya), di antaranya Dusit Internasional dan Eiger.

"Total investasi ini mencapai komitmen USD 110,5 Juta. Khusus bagi anggota REI yang ingin menanamkan modal, silakan berkoordinasi. Mari kita kembangkan green tourism Parapuar," kata Sandi.

ADVERTISEMENT

Ketua DPP REI Joko Suranto mengaku sudah mendapatkan data tentang prospek investasi di Parapuar tersebut. Namun, ia belum memutuskan untuk menanam modal di lokasi tersebut.

"Kami sudah dapat data 150 hektar HPL sudah tersedia. Hanya karena waktu kami tadi sempit, tidak perpanjang lagi diskusinya," ujar Joko.

Mengenal Parapuar

Parapuar dirancang menjadi destinasi berkualitas pertama di Labuan Bajo. Parapuar merupakan kawasan hutan yang dikelola oleh Kemenparekaraf melalui BPOLBF. Kawasan yang diberi nama Parapuar tersebut diambil dari dua kata dalam bahasa Manggarai, yakni 'para' yang berarti pintu atau gerbang, dan 'puar' yang berarti hutan.

Parapuar menawarkan 360 derajat Kota Labuan Bajo. Landasan pacu Bandara Komodo juga terlihat jelas dari Parapuar.

Pengembangan kawasan Parapuar dibagi menjadi empat zona yang masing-masingnya menawarkan sensasi berbeda. Pertama, zona budaya (cultural district) yang rencananya akan dibangun di area seluas 21,69 hektar dari total kawasan seluas 114,73 hektar.

Pengembangan zona ini terdiri dari Pusat Budaya (Cultural Center) seperti Hikayat Komodo, Cultural Perfomance Park, Museum, Agriculture Tourism, Culture Gallery, Ring of Fire Flores View, dan Pray Hill serta atraksi penunjang lainnya yang ikut mendukung pariwisata dan menonjolkan budaya NTT.

Kedua, zona rekreasi (leisure district) seluas 63,59 ha/16 persen. Pada zona ini ada atraksi hiburan dan rekreasi bagi para pengunjung untuk bersantai. Di situ akan ada spa dan wellness tourism.

Ketiga, zona alam liar (wild life district) seluas 89,25 ha/22 persen. Zona ini menonjolkan keragaman dan keunikan satwa liar yang ada di sekitar hutan kawasan Parapuar. Di zona itu akan ada mini zoo, edukasi tentang cagar biosfer komodo, dan lainnya.

Terakhir adalah zona pertualangan (adventure district) seluas 132,43 ha/33 persen. Zona ini menawarkan pengalaman berpetualang bagi pengunjung dengan berbagai aktivitas menarik dan menantang.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads