.webp)
Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mempersiapkan pawai Rimpu Mantika 2024. Kegiatan itu ditargetkan diikuti 50 ribu peserta dan digelar pada 25-27 April mendatang.
"Saat ini persiapannya sudah mencapai 80 persen," ucap Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bima, Buana Eka Putra, Sabtu, (20/4/2024).
Buana menjelaskan pawai Rimpu Mantika yang sudah masuk Karisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf 2024 itu bertujuan melestarikan budaya lokal Bima. Promosi daerah hingga menggerakkan pertumbuhan ekonomi warga Kota Bima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari even ini diharapkan banyak perputaran uang," jelasnya.
Ia mengaku pawai Rimpu membidik 50 ribu peserta. Mereka terdiri dari masyarakat umum yang berasal dari Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Manprekraf), Sandiaga Salahuddin Uno akan menghadiri sekaligus membuka pawai.
"Mudah-mudahan wisata asing dan nusantara juga ikut, karena pawai ini sudah masuk even pariwisata nasional dan insya Allah akan dibuka oleh Menparekraf," katanya.
Buana menambahkan pawai Rimpu Mantika 2024 juga ada kegiatan pendukung lainnya, seperti lomba rawa mbojo (lagu daerah Bima), kareku kandei, fashion show kategori anak-anak dan dewasa serta penampilan band lokal.
Selain itu ada juga tari khas Bima seperti tari lupe, tari donggo mantika, tari bermain nggoli, tari muna, tari sere dan tari wura bongi monca, (tarian sambutan tamu), goyang maumere, tari maju mundur, stand up komedi, atraksi kesenian tradisional Bima, seperti gantao dan buja kadanda.
"Kami dari panitia juga telah menyediakan hadiah, dengan hadiah utamanya enam unit seperti motor dan hadiah menarik lainnya," kata Buana.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima, Mukhtar, mengatakan Pemkot Bima terus membahas persiapan dengan instansi lain untuk mensukseskan pawai Rimpu Mantika 2024. Seperti pengaturan rute pawai, keamanan, hingga penataan panggung dan atraksi budaya yang akan ditampilkan.
"Pawai Rimpu Mantika 2024 adalah kesempatan bagi Kota Bima untuk bersinar di tingkat nasional. Untuk itu, persiapan harus dilakukan secara matang dan kolaboratif," ujarnya.
Ia mengungkapkan target yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pawai Rimpu Mantika yakni memperkenalkan budaya Bima secara nasional, mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi lokal hingga mempromosikan kearifan lokal.
"Pawai Rimpu Mantika 2024 harus dijadikan sebagai peristiwa budaya yang tak terlupakan. Mengukir prestasi baru bagi Kota Bima dan mengangkat kearifan lokal yang khas," ungkap Mukhtar.
Untuk menyukseskan pawai Rimpu Mantika dan mewujudkan target, Mukhtar meminta semua OPD, pemerintah kecamatan, kelurahan untuk intens melakukan sosialisasi, memastikan tingkat partisipasi masyarakat semakin masif.
"Saya juga meminta stakeholder teknis terkait memastikan segi keamanan dan kebersihan lokasi rute dan tempat kegiatan agar dapat segera dipersiapkan dengan baik," imbuh Muhktar.
(nor/nor)
