Kasus 2 Bocah MI Adu Jotos di Lombok Timur Berakhir Damai

Kasus 2 Bocah MI Adu Jotos di Lombok Timur Berakhir Damai

Ahmad Viqi - detikBali
Kamis, 28 Mar 2024 19:57 WIB
Tangkapan layar perkelahian dua siswa di Lombok Timur. Foto: istimewa.
Siswa MI adu jotos di Lombok Timur. Foto: Istimewa
Lombok Timur -

Kasus adu jotos dua siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), D dan H, di Ponpes Mardatillah Nahdlatul Wathan (NW) Penakak, Lombok Timur, berakhir damai, Kamis (28/3/2024). Keluarga dua bocah tersebut sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dan tidak akan melanjutkan ke ranah hukum.

"Tadi di PPA Polres kami pertemukan antara korban, pelaku, dan pihak ponpes," ujar Kasatreskrim Polres Lombok Timur AKP I Made Dharma Yulia, Kamis sore.

Dalam pertemuan itu menghasilkan beberapa poin kesepakatan. Pertama, pelaku kekerasan fisik dan perekam video meminta maaf kepada korban. Keduanya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, pihak korban memaafkan kesalahan pelaku dan sepakat untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. "Pihak Ponpes juga turut minta maaf," kata Dharma.

Setelah kejadian tersebut, pihak ponpes berjanji akan meningkatkan pengawasan terhadap siswa. "Kedua orang tua korban dan pelaku juga sepakat akan lebih memperhatikan dan membina anak-anak mereka agar kejadian serupa tidak terulang kembali," tandas Dharma.

Sebelumnya, video dua siswa MI di Ponpes Mardatillah Nahdlatul Wathan (NW) Penakak adu jotos viral di media sosial. Perkelahian dua siswa itu terjadi pada Rabu (27/3/2024).

Kapolsek Masbagik AKP Ery Armunanto mengungkapkan dua anak itu berkelahi sekitar pukul 10.00 Wita saat jam istirahat sekolah. Mereka baku hantam di Musala Fastabikhul Khoirot Ponpes Mardhatillah NW Penakak.

"Ya lokasinya di musala. Korban inisial D (11) dan pelaku inisial H (11) baru duduk di bangku kelas 5 MI. Keduanya ini berasal dari Dusun Penakak, Desa Masbagik Timur," kata Ery kepada detikBali, Kamis siang.

Perkelahian itu bermula saat keduanya terlibat saling mengolok. Awalnya, D mengolok-mengolok H saat belajar, kemudian terjadi cekcok dan perkelahian di dalam kelas.

Perkelahian D dan H berlanjut saat jam istirahat. Keduanya bertemu di musala dan melanjutkan perkelahian. Adu jotos terbilang cukup brutal hingga D luka-luka di bagian kepala dan mengeluarkan darah.

Peristiwa itu awalnya tidak diketahui oleh sekolah. Namun, setelah kedua siswa itu pulang, rekaman video beredar luas di media sosial.




(nor/dpw)

Hide Ads