Aksi Seribu Lilin untuk Kematian Janggal Ibu-Bayi di Larantuka

Aksi Seribu Lilin untuk Kematian Janggal Ibu-Bayi di Larantuka

Arnoldus Yurgo - detikBali
Kamis, 21 Mar 2024 19:42 WIB
Aksi seribu lilin untuk kematian janggal ibu dan bayi di depan Kantor Bupati Flores Timur, NTT, Kamis (21/2/2024). (Yurgo Purab/detikBali)
Foto: Aksi seribu lilin untuk kematian janggal ibu dan bayi di depan Kantor Bupati Flores Timur, NTT, Kamis (21/2/2024). (Yurgo Purab/detikBali)
Flores Timur -

Alumni Himpunan Mahasiswa Pelajar Asal Kelubagolit (HIMPAK) Kupang menggelar aksi seribu lilin di depan Kantor Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/2/2024). Aksi yang digelar puluhan pemuda ini dimulai pukul 19.00 Wita.

Pantauan detikBali, tampak puluhan pemuda tengah membakar lilin di depan tugu Kantor Bupati Flores Timur. Mereka membentangkan poster bertuliskan 'malam seribu lilin, solidaritas peduli kemanusiaan. Rip Novita Uba dan Maria (anak)'.

Tak hanya itu, setidaknya ada tiga pamflet dengan nada satir juga dibentangkan di depan nyala lilin tersebut. Di antaranya 'RSUD Larantuka butuh air bersih #18 Miliar', 'Akal sehat tidak akan mati ketika hak mendapat pelayan kesehatan dikebiri', dan 'rumah sakit bukan rumah kematian'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka menggelar orasi di depan jalan secara bergantian mempertanyakan kinerja RSUD Larantuka. Mereka juga mendesak agar Audit Maternal Perinatal (AMP) di rumah sakit dapat diumumkan ke publik.

"Kami menunggu sampai kapan di-publish. Kami tuntut secepatnya," kata Koordinator aksi, Kramano Pepak.

ADVERTISEMENT

Aksi HIMPAK di Jalan Basuki Rahmat, Puken Tobi Wangi Bao, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, sempat menjadi tontonan warga yang lewat.

Kramano Pepak mengatakan aksi seribu lilin ini untuk mendoakan ketenangan arwah dari Novi dan Maria. "Dia menjadi martir bagi ibu-ibu yang lain," imbuhnya.

Lebih jauh, HIMPAK melihat pelayanan publik di rumah sakit saat ini kurang memadai. Pelayanan ibu di rumah sakit harus ditingkatkan serta penyediaan fasilitasnya lainnya yang terkesan sangat terbatas.

Aksi seribu lilin untuk kematian janggal ibu dan bayi di depan Kantor Bupati Flores Timur, NTT, Kamis (21/2/2024). (Yurgo Purab/detikBali)Aksi seribu lilin untuk kematian janggal ibu dan bayi di depan Kantor Bupati Flores Timur, NTT, Kamis (21/2/2024). (Yurgo Purab/detikBali)

Sebelumnya, Novianti dan bayinya yang ditangani oleh tim medis RSUD dr Hendrikus Fernandez Larantuka viral di media sosial (medsos). Ada kejanggalan di balik kematian ibu dan bayi tersebut.

Perempuan dari Desa Muda, Kecamatan Kelubagolit, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu meninggal pada Sabtu (16/3/2024). Jenazah NS telah dikuburkan pada Minggu (17/3/2024).




(nor/iws)

Hide Ads