Puluhan Babi di Karangasem Mati Diduga Terserang Virus ASF

Puluhan Babi di Karangasem Mati Diduga Terserang Virus ASF

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Senin, 18 Mar 2024 18:45 WIB
Petugas dari Distan PP Karangasem saat mengambil sampel babi yang mati diduga terkena virus ASF beberapa waktu lalu. (dok. Distan PP Kabupaten Karangasem)
Foto: Petugas dari Distan PP Karangasem saat mengambil sampel babi yang mati diduga terkena virus ASF beberapa waktu lalu. (Dok. Distan Karangasem)
Karangasem -

Puluhan babi di Kabupaten Karangasem mati dalam tiga minggu terakhir. Diduga, babi-babi yang merupakan hewan ternak milik warga itu terserang virus african swine fever (ASF) atau demam babi Afrika. Ciri-cirinya, babi demam tinggi, tidak mau makan, leher hingga kepala memerah dan ada bintik kebiruan, serta limpa membengkak.

"Berdasarkan ciri-cirinya diduga karena virus ASF, tapi kami perlu memastikan penyebab yang sebenarnya dengan mengambil sampel untuk dicek ke laboratorium di Denpasar dan itu sudah kami lakukan," kata kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (Distan PP) Kabupaten Karangasem I Nyoman Siki Ngurah Siki Ngurah saat dikonfirmasi, Senin (18/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan ternak babi yang mati total mencapai lebih dari 50 ekor. Seluruhnya tersebar di tiga kecamatan, yaitu Manggis, Selat, dan Kubu. Bahkan, di Kecamatan Manggis dalam satu desa ada 30 ekor babi yang mati.

"Virus ini penyebarannya sangat cepat, seperti yang di Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis. Ada 30 ekor babi yang mati tersebut milik satu peternak yang kebetulan kandangnya berdekatan," terang Siki Ngurah.

Menurutnya, saat ini belum ada obat maupun vaksin untuk menangkal virus ASF. Jadi, yang bisa dilakukan sebatas menerapkan biosecurity dengan menjaga kebersihan kandang dan hewan ternak. Selain itu, memastikan pakan yang tepat untuk babi.

Siki Ngurah menilai ada beberapa faktor yang menyebabkan merebaknya virus ASFi. Salah satunya karena tingginya mobilitas keluar masuk babi saat Hari Raya Galungan dan Kuningan. Cukup banyak babi yang didatangkan dari luar Karangasem untuk memenuhi permintaan di Bali.

"Kami juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan terhadap kandang babi yang mati tersebut. Kami juga imbau untuk sementara jangan pelihara babi dulu, sampai kandang tersebut benar-benar terbebas dari virus," urai Siki Ngurah.




(hsa/nor)

Hide Ads