Golo Mori Convention Center (GMCC) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) hadir sebagai salah satu fasilitas Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition (MICE) di destinasi wisata superprioritas tersebut. GMCC yang terletak di kawasan The Golo Mori, Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, itu memiliki sejumlah keunikan dan keistimewaan arsitektur bangunannya.
GMCC itu dikembangkan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Direktur Utama ITDC Ari Respati menjelaskan bangunan GMCC sebagai fasilitas MICE mengadaptasi arsitektur vernakular tropis.
Bangunan ini memperhatikan efisiensi energi dan mengadopsi konstruksi kontemporer sebagai bagian dari desain keberlanjutan. Keunikan bangunan GMCC salah satunya yaitu dibangun di antara dua bukit, yang secara harfiah memiliki arti sebagai jembatan bilateral yang menghubungkan kedua bukit tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keunikan dan keistimewaan bangunan arsitektur GMCC di The Golo Mori menjadi pondasi utama dalam menciptakan sebuah destinasi yang memukau. Bangunan yang juga memadukan kearifan lokal dengan teknologi kontemporer menjadikannya sebuah pusat kegiatan MICE yang megah, menjadi landmark dan simbol yang memperkuat komitmen kami terhadap keberlanjutan dan keindahan alam The Golo Mori," kata Ari dalam keterangannya, Sabtu (10/2/2024).
Dibangun dengan konsep jembatan bilateral, jelas Ari, GMCC memiliki space di bagian bawah bangunan sebagai upaya konservasi jalur limpahan air hujan dari bagian atas bukit yang dapat menyuburkan tanah. Tujuannya untuk meminimalisasi perubahan alamiah atas dibangunnya gedung GMCC dan menjadi keistimewaan tersendiri bagi GMCC.
"Pendekatan konstruksi ini juga untuk meminimalisasi penimbunan dan penggalian tanah dalam proses pembangunan," terang Ari.
Ia mengatakan bangunan GMCC mempertahankan keindahan alam perbukitan dengan landskap dan komponen desain lainnya. Hal ini dapat dilihat dari permukaan atap yang tidak melebihi puncak bukit di kedua sisinya sehingga seolah-olah menyatu dengan bukit sekitar. Pada bagian rooftop GMCC dimanfaatkan sebagai observation deck yang memberikan pengalaman melihat pemandangan 360 derajat di sekitar gedung.
Selain itu, The Golo Mori memiliki fasilitas unggulan lainnya seperti beach club dan dermaga kayu yang menghadap langsung ke Pulau Rinca bagian dari kawasan Taman Nasional Komodo yang menjadi situs warisan dunia UNESCO.
![]() |
GMCC diresmikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 6 Desember 2023. Namun GMCC yang ditempuh selama kurang lebih 30 menit dari Kota Labuan Bajo itu pertama kali digunakan sebagai venue side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN pada 9-11 Mei 2023.
GMCC terdiri dari Convention Hall dengan kapasitas 400 orang, VVIP lobby 400 orang, VVIP Lounge 30 orang, VIP Room 30 orang, Multifunction Room 50 orang, Amphitheater 500 orang,dan Observation Deck dengan kapasitas 200 orang.
Saat ini konektivitas di kawasan The Golo Mori sangat terbantu dengan adanya akses jalan sepanjang 25 kilometer dari Labuan Bajo, yang diharapkan dapat menciptakan multiplier effect warga sekitar.
"Harapan kami dengan kehadiran GMCC sebagai peningkatan infrastruktur dan daya tarik pariwisata baru di Indonesia timur dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan juga sebagai pusat pertemuan dan acara yang akan memajukan sektor pariwisata dan konvensi di Indonesia," tandas Ari.
(nor/iws)