Ada deretan peristiwa di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) selama sepekan belakangan banyak dibaca pembaca detikBali. Pertama, yang paling populer adalah kekecewaan politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dari Lombok, Rachmad Hidayat kepada Maruarar Sirait yang hengkang dari PDIP.
Berikutnya, ada peristiwa viral bocah SMP memperagakan gerakan seks dari belakang kepada seorang perempuan yang sedang salat di sebuah masjid di Lombok. Ulah tak senonoh bocah itu berujung damai. Dia menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi lagi.
Selanjutnya, dari Kupang, NTT, seorang siswa SMA bernama Davis Marthin Damaledo menjadi sorotan publik setelah berhasil menemukan serangga jenis baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Davis mengaku sudah tertarik dengan dunia serangga sejak kecil. Serangga jenis baru itu ditemukan Davis di hutan wilayah Kabupaten Kupang. Berikut rangkumannya.
1. 'Barang Antik Megawati' Kecewa Maruarar Tinggalkan PDIP
Maruarar Sirait hengkang dari PDI Perjuangan dan memutuskan mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut membuat politikus senior PDIP Rachmat Hidayat kecewa.
Pengunduran diri Ara -sapaan akrab Maruarar- dilakukan pada Senin (15/1/2024). Ia pun telah mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP ke DPP PDIP dan diterima oleh Wasekjen PDIP Utut Adianto.
Rachmat Hidayat menilai cara Ara mengambil sikap politik keliru karena tidak sowan ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ada kekeliruan dia, ketika ada ganjalan dengan partai dia (seharusnya) datang saja ke Ibu (Megawati). Apa susahnya ngomong?" kata Rachmat saat dihubungi detikBali, Selasa (16/1/2024).
Rachmat menilai Ara sebagai salah satu kader terbaik PDIP. Ia menuturkan ayah Ara, Sabam Sirait, adalah salah satu pendiri PDIP. Ara, kata dia, seharusnya menyampaikan keluhannya ke Megawati sebelum mengambil keputusan tersebut.
"Keluarga Sabam Sirait dan Ibu Mega sangat dekat. Tidak semestinya begini. Satu yang disayangkan, kenapa tidak datang sowan ke ibu? Sebagai anak kan ada kata maaf atau apalah," sambung anggota DPR asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Nama Rachmat turut disebut Ara dalam kalimat perpisahannya yang diunggah melalui akun Instagram @maruararsirait. Pria yang kerap dijuluki sebagai 'barang antik Megawati' itu juga mengaku dekat dengan Ara dan ayahnya, Sabam Sirait.
"Jauh sebelum dia (Maruarar) keluar, ada yang tanya ke saya. Saya bilang dia kader yang baik, kami lihat sehari-hari dia berjuang di Jabar, di DPR," kata Rachmat.
Keputusan Ara untuk hengkang dari PDIP, Rachmat melanjutkan, telah mengkhianati perjuangan ayahnya sebagai pendiri PDIP. Meski begitu, Ketua DPD PDIP NTB itu mengeklaim konsolidasi internal partainya menjelang Pilpres 2024 tak terganggu.
2. Bocah Lakukan Gerakan Seks ke Wanita Salat di Masjid
Beredar rekaman kamera pengawas (CCTV) memperlihatkan seorang bocah kelas 1 SMP melakukan perbuatan tidak senonoh kepada seorang wanita yang sedang salat di Masjid Agung Praya, Lombok Tengah, NTB. Aksi itu pun viral di Instagram pada Rabu (17/1/2024).
Dalam rekaman CCTV berdurasi 1 menit 30 detik yang dilihat detikBali, siswa kelas 1 SMP itu terlihat mengenakan baju koko putih dan kopiah hitam. Bocah tersebut memperagakan gerakan seks kepada wanita yang sedang salat. Dia juga terlihat hendak menyentuh dan mencium pantat wanita bermukena hitam itu.
Kapolsek Praya Iptu Susan V Sualang membenarkan perbuatan tercela tersebut. Peristiwa itu terjadi di Masjid Agung Praya, pada Selasa pagi (16/1/2024). Kejadian tersebut terjadi saat perempuan tersebut salat Dhuha.
"Jadi pihak Masjid Agung kemarin menginformasikan ke Polsek, ada video rekaman CCTV yang viral. Jadi ada anak itu melakukan hal yang tidak pantas atau tidak senonoh kepada korban," kata Susan, Kamis (18/1/2024).
Susan mengatakan polisi telah melakukan mediasi antara bocah SMP tersebut dengan pengurus Masjid Agung Praya. Bocah itu diberikan peringatan dan sepakat untuk berdamai.
"Anak itu masih kelas 1 SMP. Jadi setelah dilakukan mediasi, pihak masjid tidak terlalu keberatan. Karena bocah ini masih kecil. Jadi alasannya hanya main-main," ungkap Susan.
Seusai diberikan peringatan, bocah tersebut kemudian dikembalikan ke orang tuanya. Untuk menjamin agar bocah tersebut tidak mengulang perbuatannya, orang tua pelaku dan pihak Masjid Agung Praya telah menandatangani surat pernyataan.
"Surat pernyataan ditandatangani oleh orang tuanya, pihak masjid, kepala lingkungan, dan wali kelasnya," ujar Susan.
3. Siswa SMA Kupang Temukan Serangga Jenis Baru
Davis Marthin Damaledo tiba-tiba menjadi sorotan publik. Musababnya, siswa kelas XII di SMAN 5 Kota Kupang itu menjadi penemu spesies serangga ranting baru bernama Nesiophasma sobesonbaii.
Davis mengaku sudah tertarik dengan dunia serangga sejak kecil. Ketertarikannya itu membuat Davis kerap berpetualang menelusuri kebun tetangganya untuk mencari dan mengumpul beragam serangga. Suatu hari saat kelas X SMP, rasa ingin tahunya muncul setelah menonton video serangga di salah satu kanal YouTube.
"Saat itu saya tertarik dengan salah satu spesies serangga ranting di tayangan video yang saya nonton. Jadi saya tanya ke bapak (ayah), spesies ini apakah ada di wilayah Kota Kupang atau tidak? Lalu bapak bilang, serangga itu memang ada tapi biasanya di pohon jambu biji," tutur Davis saat ditemui detikBali di kediamannya di Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin sore (15/1/2024).
Setelah mendengar cerita ayahnya, Davis lantas menelusuri hutan di Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, pada Maret 2021. Tujuannya untuk mencari serangga tersebut.
Singkat cerita, ia pun berhasil mendapati sepasang serangga di ranting pohon jambu biji. Dia lalu membawa serangga itu ke rumahnya untuk dipelihara.
Kala itu, Davis masih penasaran dengan serangga yang ditangkapnya tersebut. Dia pun berinisiatif menanyakan nama ilmiah serangga itu kepada temannya, Garda Bagus Damastra, yang menjadi peneliti di Indonesian Mantis and Phasmid Forum (IMPF).
"Kebetulan Mas Garda, itu punya kenalan dengan peneliti asal Jerman, Frank Hennemann. Dari situ baru saya tahu nama ilmiahnya," imbuh Davis.
Tetapi, Davis melanjutkan, saat dilakukan penelitian secara mendalam, ternyata serangga tersebut adalah spesies jenis baru dan belum ada ahli yang menemukannya. Dari situ, Davis mulai mengumpulkan sampel serangga itu beserta telurnya dan mengirimkan kepada Garda.
Sampel serangga itu lantas dikirim ke Jerman untuk diteliti lebih lanjut. "Akhirnya hasil penelitian kami berhasil dipublikasikan pada pertengahan Maret 2023," imbuhnya.
Pria berusia 17 tahun itu menjelaskan serangga yang ditemukan itu adalah spesies Nesiophasma. Sedangkan nama sobesonbaii di belakangnya untuk mengenang dan menghormati perjuangan Raja Sobe Sonbai III di Pulau Timor saat berperang melawan Belanda.
"Untuk mengenang Raja Sobe Sonbai III karena punya catatan sejarahnya di Pulau Timor," kata pria yang ingin melanjutkan kuliah di jurusan Biologi dan Pertanian itu.
Informasi terkait penemuan spesies serangga ranting baru oleh Davis itu juga sempat diunggah oleh akun Instagram Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dalam unggahan tersebut, serangga Nesiophasma sobesonbaii disebut baru dari ciri-cirinya, yakni garis merah di sepanjang toraks (bagian antara kepala dan perut).
Adapun, spesies betinanya mirip dengan Nesiophasma sanannaense. Hanya saja, tubuhnya lebih kecil dan pendek melengkung, dengan gigi sedikit tetapi tampak menonjol. Sementara, spesies jantan berwarna krem-cokelat, berkepala putih, dan badannya hijau.
(hsa/dpw)