Puluhan warga yang tinggal di sekitar Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dievakuasi. Mereka adalah warga yang masih bertahan di desa-desa di kaki gunung yang tengah erupsi itu.
Proses evakuasi sudah dilaksanakan sejak kemarin, Senin (8/1/2023). Sebagian besar yang dievakuasi adalah lansia, wanita, dan anak-anak.
"Kami sudah evakuasi 31 warga yang terjebak di belakang gunung Lewotobi," ujar Wakil Batalyon B Pelopor Brimob Polda NTT AKP Agustinus Silvester, Selasa (9/01/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agustinus mengatakan 31 warga yang dievakuasi itu adalah warga Desa Desa Lawadule, Kecamatan Wulanggitang. Mereka terjebak di sana setelah Gunung Lewotobi kembali meletus, petang kemarin.
Agustinus menjelaskan evakuasi itu dilakukan atas permintaan dari Kepala Desa Lawadule setelah terjadi erupsi. Dia merinci para korban itu di antaranya, 13 laki-laki, 12 perempuan, dan 6 anak. Kini, mereka ditempatkan di gedung SD Wulanggitang.
"Mereka telah dievakuasi dalam kondisi sehat," jelasnya.
Selain itu, sebanyak 26 warga dari Desa Nawakote juga dievakusi Tim SAR gabungan. Namun ada tiga warga yang memilih bertahan di desa untuk menjaga lahan mereka.
"Jarak Desa Nawakote dari Gunung Lewotobi Laki-Laki sekitar 5 kilometer. Sementara arahan dari pos PVMBG (Pusat Mitigasi dan Mitigasi Bencana Geologi) wajib tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3-4 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Oleh sebab itu Tim SAR gabungan setelah menerima permintaan evakuasi tim langsung melakukan proses evakuasi ke posko pengungsian yang aman," terang Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Maumere Supriyanto Ridwan.
Ridwan menyebut saat in tim gabungan masih bersiaga apabila ada lagi warga yang butuh dievakuasi. Sampai saat ini, ada sekitar 4.788 warga yang sudah dievakuasi.
(dpw/hsa)