Hujan deras selama hampir dua jam mengguyur wilayah Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (20/12/2023). Akibatnya, air setinggi lutut menggenangi ruas jalan di kota tersebut.
Pantauan detikBali, beberapa ornamen Natal yang dipasang di pinggir jalan juga rusak diterjang banjir. "Baru kali ini hujan besar mau dua jam tidak berhenti-berhenti," ujar Damian Aman, warga Pohon Bao, Flores Timur, Rabu.
Baca juga: 15 Daerah di NTT Siaga Darurat Kekeringan |
Pengendara yang hendak melintas di ruas jalan itu juga harus berhati-hati. Sebab, jalanan digenangi air dan lumpur. Tak hanya itu, batu dan kayu juga turut terseret ke tengah jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mia Kelen, warga Sarotari, mengungkapkan got-got di beberapa ruas jalan juga meluap. Walhasil, kerikil dan kayu turut hanyut.
"Tergenang di mana-mana. Got-got meluap. Mau keluar juga takut. Hujan besar sekali," ujar Mia.
Catatan detikBali, itu adalah hujan dengan intensitas tinggi pertama yang mengguyur Kota Larantuka setelah kemarau panjang. Sebelumnya, sebanyak 15 daerah di NTT menetapkan status darurat kekeringan, termasuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Status siaga darurat itu ditetapkan melihat dampak El Nino yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan di sebagian besar wilayah NTT.
Adapun daerah yang menetapkan siaga darurat bencana kekeringan dan karhutla itu yakni Pemprov NTT, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Belu, Kabupaten Alor, Kabupaten Ende, Kabupaten Lembata, dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Kemudian Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sumba Barat, dan Kabupaten Manggarai Timur.
(iws/iws)