Uang palsu marak beredar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam beberapa bulan terakhir. Salah satu korbannya adalah Toko Murah yang berada di pusat Kota Labuan Bajo. Toko yang menjual sembako dan kebutuhan rumah tangga ini selalu ramai tiap hari.
General Manager Toko Murah Labuan Bajo Yustin Cajoma mengatakan pihaknya baru mengetahui ada uang palsu saat menyetor uang ke bank. Uang palsu itu tidak terdeteksi di kasir karena penghitungan uang masih manual dan tidak ada alat deteksi uang palsu. Saat antrean panjang di kasir, petugas juga tidak terlalu teliti memeriksa yang diterima.
"Waktu setoran ke bank baru kami tahu kalau ternyata uang palsu," ungkap Yustin di Labuan Bajo, Kamis (14/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan total yang palsu yang diterima Toko Murah beberapa bulan terakhir Rp 1 juta lebih. Sebulan terakhir uang palsu yang beredar pecahan Rp 100.000. Sebelumnya uang palsu yang beredar nominal Rp 50.000.
Uang palsu itu ada yang masih baru, ada juga yang sudah lusuh. Dalam dua Minggu terakhir ada empat lembar uang palsu nominal Rp 100.000 yang dibelanjakan di Toko Murah.
Toko Murah kembali menjadi korban peredaran uang palsu pada Rabu (13/12/2023) kemarin. Mereka mendapat satu lembar uang palsu Rp 100.000.
"Kemarin ada satu orang bawa uang sama, untung kita sempat langsung tahu, teman-teman (di kasir) itu langsung bawa ke belakang, dan kita cek uang yang dia bawa itu uang palsu. Teman-teman di depan rasa ini uang agak aneh, dia minta manajer antar ke belakang, dicek ke sini itu memang uang palsu," ungkap Yustin.
Ia mengatakan uang palsu itu biasanya diselip dalam gepokan uang dalam jumlah banyak yang disetor ke kasir. "Biasa mereka belanja Rp 5 jutaan, Rp 3 jutaan. Uang palsu itu diselip," kata Yustin.
Ia mendapat informasi peredaran uang palsu juga terjadi di toko lain hingga pasar di Labuan Bajo. "Menyebar di pasar. Ada juga satu toko dia sempat dapat uang palsu, mereka langsung beli alat deteksi," beber Yustin.
Toko Murah juga saat ini sedang menyiapkan alat deteksi uang palsu. Yustin mengaku belum melaporkan peredaran uang palsu tersebut ke polisi.
(dpw/iws)