Juru Bicara TPN Aryo Seno Baskoro menyebut Mahfud sebagai sosok yang berani menyampaikan pikiran. "Pak Mahfud sosok yang berani mengungkapkan pikiran, tidak takut saat menghadapi persoalan serius, apalagi ini menyangkut nasib 270 juta rakyat Indonesia," kata Seno Baskoro di Mataram, Jumat (8/12/2023).
Ucapan Mahfud tersebut dinilai TPN sebagai upaya memunculkan kembali ingatan publik. Seno pun mengaku kontestasi pilpres adalah juga ruang yang sangat luas bagi seluruh pihak untuk berbicara.
"Ini kita menganggap sebagai bentuk Pak Mahfud me-refresh, nggak ada soal. Ya hari ini semua orang bisa bicara dan pilpres ini ruang orang untuk bicara," bebernya.
Mahfud sebelumnya mengungkit pernyataan Prabowo pada 2018 lalu soal Indonesia akan bubar pada 2030. Mahfud setuju dengan hal itu jika penegakan hukum dan keadilan tidak benar-benar diterapkan.
"Pada tahun 2018, ada diskusi besar yang dipicu oleh pernyataan Pak Prabowo. Waktu itu 2018 ya, bukan sekarang. Saya nggak bicara sekarang. 2018, Pak Prabowo begitu, tahun 2030 Indonesia akan bubar. Kenapa? Ribut orang. Loh, ini sebenarnya dihitung secara Indonesia itu 2045 Indonesia emas, tapi Pak Prabowo bilang 2030 kalau negara kayak gini, ini bubar. Kenapa, Pak Prabowo? Timbul perdebatan sengit di masyarakat," ujar Mahfud saat acara Dialog Kebangsaan bersama pelajar dan mahasiswa Indonesia se-Malaysia di Kuala Lumpur, Jumat (8/12).
Mahfud mengatakan Prabowo menyampaikan itu setelah membaca novel karya seorang ahli strategi Amerika Serikat. Mahfud menyebut, saat itu Prabowo diserang, namun dia membela.
"Pak Prabowo yang dia membaca sebuah buku karya PW Singer (dan August Cole). Judulnya Ghost Fleet. Barisan Hantu. Nah, di situ disebut dalam satu paragraf. Pada tahun 2030 ketika dunia sudah dikuasai oleh artificial intelligence (AI). Dan Indonesia sudah tidak ada di dunia. Maka bentuk-bentuk peperangan akan terjadi seperti ini," ucapnya.
"Loh, sesudah ditanya buku apa itu? Pak Prabowo, itu ternyata novel intelijen, bukan karya ilmiah. Itu novel. PW Singer itu adalah seorang wartawan penulis perang. Kisah-kisah perang. Lalu dia memproyeksi itu oleh Pak Prabowo ditemukakan. Pak Prabowo waktu itu diserang ramai-ramai. Tapi saya salah satu yang membela Pak Prabowo itu benar," lanjutnya.
(dpw/dpw)