Kisah Bocah Tewas Diterkam Komodo Saat Buang Hajat di Lapangan Bola

Kisah Bocah Tewas Diterkam Komodo Saat Buang Hajat di Lapangan Bola

Ambrosius Ardin - detikBali
Minggu, 26 Nov 2023 21:03 WIB
Pulau Komodo
Komodo. Foto: ist
Manggarai Barat -

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) tak kunjung membangun pagar pembatas habitat komodo dengan kampung komodo di Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga saat ini warga Kampung Komodo hidup berdampingan dengan hewan buas tersebut.

Padahal sudah ada korban diterkam komodo di tengah pemukiman warga, bahkan ada yang meninggal dunia setelah kadal raksasa itu mencincang tubuh warga Kampung Komodo. Mansur adalah salah satu korban gigitan ora (sebutan warga lokal untuk komodo).

Nyawanya tak tertolong setelah tubuhnya dicincang komodo. Kejadian mengenaskan itu terjadi pada 2007. Mansur saat itu berusia sembilan tahun dan duduk di kelas 2 SD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Desa Komodo Ismail mengungkapkan Mansur diterkam komodo saat buang hajat pagi hari di lapangan yang tak jauh dari pemukiman Kampung Komodo. Lapangan berukuran kecil yang sudah ditumbuhi semak itu kadang digunakan warga untuk bermain sepakbola.

Ismail mengatakan seekor komodo berukuran besar datang dari arah belakang Mansur yang sedang membuang hajatnya dan langsung menerkam pantatnya.

ADVERTISEMENT

"Digigit komodo saat dia membuang air besar pagi-pagi jam 09.00 Wita. Jarak dari pemukiman 100 meter. Kebetulan di situ tempat kami main bola. Ada lapangan mini di situ. Saya masih staf pembangunan (Desa Komodo saat itu). Korban tidak sempat dirawat di rumah sakit, langsung meninggal," ungkap Ismail, Minggu (26/11/2023).

Hewan purba tersebut, terang Ismail, tak melepaskan gigitan di pantat Mansur. Komodo itu mencengkram dengan kuat pantat bocah malang tersebut.

Sambil mencengkram pantatnya, komodo itu membanting tubuh Mansur di semak-semak hingga sekujur tubuhnya terluka.

"Komodo gigit kuat di pantatnya. Kemudian banting tubuh anak itu ke semak-semak hingga luka di kepala, muka, dan tubuh. Daging pantat sudah ada yang dicincang komodo," beber Ismail.

Mansur sempat ditolong seorang warga yang saat itu melintas tak jauh dari bocah itu diterkam komodo. Orang itu berhasil melepaskan Mansur dari gigitan komodo.

Tak lama kemudian, komodo kembali menyerang Mansur dan orang yang menolongnya. Warga tersebut berlari menyelamatkan diri.

Sejumlah warga kemudian datang menolong Mansur yang sudah dicabik-cabik oleh komodo. Mereka segera membawa Mansur ke pelabuhan untuk dievakuasi ke Rumah Sakit di Labuan Bajo.

Namun Mansur mengembuskan napas terakhirnya sebelum dievakuasi oleh speedboat milik Balai Taman Nasional Komodo. "Belum dievakuasi, dia sudah meninggal," ujar Ismail.

Karena tak dibangun pagar pembatas, korban serangan komodo kembali berjatuhan. Pada Januari 2021, seorang balita berusia sekitar tiga tahun diterkam komodo saat terjatuh dari teras rumahnya.

Korban bernama Febianto itu kehilangan tangan kirinya yang putus di bagian pergelangannya. Febi terjatuh saat komodo yang berada di kolong rumah menarik tali mainan yang dipegang bocah tersebut. Nyawa Febi tertolong setelah menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Labuan Bajo.

Korban terakhir di Kampung Komodo adalah Kamarudin (50) yang diterkam komodo pada 1 November 2023. Ia diterkam komodo di bagian betisnya hingga mengalami luka robek yang serius.

Ada bagian daging betisnya yang dimakan komodo. Ia digigit komodo tak jauh dari kampungnya. Nyawanya tertolong setelah menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Labuan Bajo.

Ismail kembali menyuarakan agar BTNK membangun pagar pembatas Kampung Komodo dengan habitat komodo itu agar warga terlindungi dari ancaman serangan komodo. "Ya, kami minta dibuat pagar pembatas," ujarnya.

Sebelumnya, BTNK mengaku masih terkendala anggaran untuk membangun pagar pembatas di Kampung Komodo. Pagar pembatas sempat dibangun pada 2021, namun mangkrak karena kontraktor tak melanjutkan pekerjaannya dan hanya menyelesaikan pondasinya.




(nor/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads