Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose mewanti-wanti potensi peredaran narkotika di destinasi wisata superprioritas Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurutnya, Labuan Bajo menjadi atensi BNN karena menjadi pintu masuk bagi wisatawan yang mengunjungi berbagai destinasi wisata di ujung barat Pulau Flores tersebut.
Berdasarkan hasil pemetaan kerawanan narkotika yang dilakukan oleh BNN, Kabupaten Manggarai Barat menduduki posisi teratas dari 13 kawasan rawan narkotika di NTT dengan kategori waspada. "Sehingga perlu mendapatkan penanganan yang komprehensif dan sinergis guna mencegah meluasnya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di kawasan ini," kata Golose di Labuan Bajo, Jumat (17/11/2023).
Mantan Kapolda Bali itu mengungkapkan BNN mengantisipasi penyeludupan narkotika melalui jalur laut di Labuan Bajo. Langkah preventif itu dilakukan dengan pendekatan soft power atau pencegahan dan hard power atau pemberantasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bekerja sama dengan seluruh stakeholder, terutama di wilayah perairan. Jadi, kami bekerja sama dengan Angkatan Laut, Bakamla, Polairud, Bea Cukai, dan institusi-institusi lain sehingga kami bisa menekan peredaran narkotika," tegas Golose.
Golose juga melunjurkan program Labuan Bajo Wisata Bersinar sebagai upaya antisipasi peredaran narkotika di daerah tersebut. "Kami harus memastikan bahwa Labuan Bajo tidak menjadi tempat penggunaan narkotika, apalagi peredaran atau pengedar narkotika," imbuh Golose.
Lebih lanjut, Golose mengeklaim BNN telah berhasil menekan jumlah pengguna narkotika di Indonesia lebih dari 300 ribu orang. "Program berhasil menurunkan angka prevalensi di Indonesia sebanyak lebih dari 300 ribu orang pengguna narkotika dari 3,66 juta turun menjadi 3,3 juta sekian," tandas Golose.
Seusai meluncurkan Labuan Bajo Wisata Bersinar, Golose menggelar dialog tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Dialog itu dihadiri ratusan orang yang terdiri atas pelajar, pelaku wisata, Pemda Manggarai Barat, berbagai institusi pemerintah, dan kelompok masyarakat lainnya di Labuan Bajo.
(iws/iws)