.webp)
Ular piton yang ditemukan pekerja proyek di bawah Jembatan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (10/11/2023), sudah disembelih oleh sejumlah warga.
Hal itu terlihat dari sebuah video berdurasi 10 menit yang beredar di berbagai grup WhatsApp. Sekitar belasan orang yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak tengah menyaksikan ular yang digantung pada ranting pohon mangga menggunakan tali nilon.
Tampak seorang pria yang mengenakan topi hitam, baju hitam, dan celana jin bertindak menguliti reptil itu menggunakan pisau secara perlahan dari bagian lehernya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah jadi daging itu," teriak seorang wanita di dalam video viral itu.
Terpisah, Humas Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT Dadang Suryana menyayangkan tindakan sejumlah warga yang membunuh ular sanca batik atau Phyton reticulatus itu.
"Wah. Tidak ada sanksi hukum cuma sayang saja ya," ujar Danang saat dihubungi detikBali, Sabtu (11/11/2023).
Sebelumnya, seorang pekerja proyek menemukan ular piton berukuran besar di bawah Jembatan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat sore. Penemuan itu terekam video berdurasi 1 menit 2 detik yang beredar di berbagai grup WhatsApp.
Dilihat detikBali, video itu memperlihatkan seorang pria tengah menarik paksa seekor ular piton di bawah jembatan. Di sebelahnya ada ekskavator. Di sekelilingnya tampak lahan yang baru diratakan dan penuh bebatuan.
Pekerja yang mengenakan baju oranye, topi putih, celana hitam, dan sepatu hitam itu berupaya menarik ular sendirian sekuat tenaga. Terdengar ada teriakan salah satu pria meminta untuk dibawakan karung untuk memasukkan ular tersebut.
"Karung, karung saja supaya isi saja," teriak pria itu.
Ular itu terlihat tersangkut di bebatuan yang digali ekskavator. Pria itu pun terus berupaya menarik paksa. Ular berupaya kabur, tapi pria itu kembali menangkapnya.
(hsa/gsp)
