Kasus foto telanjang tahanan Polres Mangarai Barat , RDL, yang tersebar mulai menemui titik terang. Foto tahanan telanjang itu ternyata dikirim oleh seorang polisi kepada pemilik Hotel Loccal Collection Labuan Bajo, Ngadiman.
Adapun polisi yang mengirim foto ke Ngadiman itu adalah personel Polres Manggarai Barat berinisial ISN. Pada perjalanannya, Ngadiman kemudian menyebarkan foto itu di grup WhatsApp internal hotel.
RDL adalah mantan karyawan Hotel Loccal Collection yang sebelumnya dilaporkan ke Polres Manggararai Barat oleh Ngadiman atas dugaan penggelapan uang perusahaan hingga ditetapkan menjadi tersangka pada 16 September 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ISN mengeklaim mengirim foto-foto telanjang RDL yang hanya menyisakan celana dalam di tubuhnya bukan atas permintaan Ngadiman, tetapi inisiatifnya sendiri untuk meyakinkan Ngadiman bahwa RDL sudah masuk sel tahanan Mapolres Manggarai Barat.
ISN, yang pada hari mengirim foto-foto telanjang itu ke Ngadiman, bertugas piket tahanan Polres Manggarai Barat. Ia menjelaskan pada hari RDL ditetapkan tersangka dan ditahan pada 16 September 2023, Ngadiman menelpon ISN, menyakan apakah RDL sudah masuk sel.
Dua kali Ngadiman menelepon ISN pada hari itu, yakni sekitar pukul 14.00 Wita dan 15.00 Wita. Tujuan teleponnya sama, menyakan RDL apakah sudah masuk sel tahanan Polres Manggarai Barat.
Menjawab panggilan telepon kedua, ISN menyampaikan bahwa RDL sudah masuk sel tahanan. Untuk meyakinkan Ngadiman, ia mengirimkan foto RDL.
"Saya kirim sudah foto itu. Tapi saya salah kirim dengan foto laporan saya (foto-foto telanjang RDL)," ungkap ISN, Rabu (8/11/2023).
Dia menegaskan, foto telanjang itu seharusnya untuk dikirim ke atasannya sebagai laporan. Namun, foto-foto itu malah terkirim kepada Ngadiman.
"Karena untuk kepercayaan saya kirim foto dengan penyidik tapi terkirim dengan foto yang laporan saya yang lain (foto telanjang RDL)," imbuhnya.
ISN mengaku memotret RDL di tahanan dalam kondisi telanjang menyisakan celana dalam di tubuh merupakan bagian dari SOP untuk kepentingan internal kepolisian. Foto telanjang itu tidak boleh tersebar ke pihak di luar kepolisian.
"Itu SOP untuk kami wajib cek kondisi tubuh tahanan jangan sampai mungkin ada luka di bagian yang kita tidak lihat," jelas ISN.
Ia mengaku baru menyadari salah mengirim foto ke Ngadiman satu jam kemudian. Ia pun menelpon Ngadiman untuk tidak menyebarkan foto-foto telanjang RDL. Ia kemudian menarik foto-foro yang terkirim ke Ngadiman di aplikasi WhatsApp.
Ia mengaku memiliki hubungan pertemanan yang cukup dekat dengan Ngadiman. Itu dimulai sekitar 16 tahun lalu. "Kalau beliau saya ada kedekatan pribadi dari tahun 2007. Berteman, bersahabat dan bekerja sama. (Hubungan) cukup dekat," ungkapnya.
ISN mengaku sudah diperiksa Propam Polres Manggarai Barat. Sudah dibuatkan BAP, ia kini menunggu jadwal sidang etik terhadap dirinya.
Kasi Propam Polres Manggarai Barat Ipda I Nyoman Budiarta membenarkan pihaknya menunggu jadwal sidang kode etik terhadap polisi yang menyebarkan foto telanjang RDL. Namun dia menolak mengonfirmasi ISN adalah polisi yang menyebarkan foto telanjang RDL ke pihak luar.
Dia terikat kode etik untuk tidak menyebutkan nama polisi yang menyebarkan foto-foto telanjang RDL tersebut. "Etikanya kami tidak sebut nama," ujar Nyoman.
Penyidik Polres Manggarai Barat saat ini sedang menyelidiki dugaan penyebaran foto-foto telanjang RDL oleh Ngadiman. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh polisi.
Sebelumnya, RDL diketahui ditelanjangi di tahanan ketika foto-foto yang hanya menyisakan celana dalam di tubuhnya itu diduga disebarkan oleh Ngadiman di grup WhatsApp SPEED-DTOUR. Ada enam foto yang disebarkan Ngadiman di grup WA tersebut. Empat di antaranya adalah foto telanjang RDL.
(dpw/hsa)