Bawa 150 Kilogram Tembaga, 3 WNA Asal Timor Leste Ditangkap

Bawa 150 Kilogram Tembaga, 3 WNA Asal Timor Leste Ditangkap

Yufengki Bria - detikBali
Senin, 23 Okt 2023 10:53 WIB
Tiga WNA asal Sekato, Distrik Oecusse, Timor Leste, saat diamankan oleh Satuan Intelkam Polres Belu, NTT, Sabtu (21/10/2023). (Dok Polres Belu)
Tiga WNA asal Sekato, Distrik Oecusse, Timor Leste, saat diamankan oleh Satuan Intelkam Polres Belu, NTT, Sabtu (21/10/2023). (Dok Polres Belu)
Belu -

Kepolisian Resor (Polres) Belu menangkap tiga warga negara asing (WNA) lantaran membawa 150 kilogram tembaga yang diduga hendak dijual tanpa dokumen resmi. Ketiga WNA asal Timor Leste itu diamankan di Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ya, ada tiga orang yang membawa 150 kilogram tembaga tanpa dokumen resmi," ujar Kapolres Belu AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak melalui Kasi Humas Polres Belu AKP I Ketut Karnawa, Senin (23/10/2023).

Karnawa mengungkapkan WN Timor Leste itu, yakni Mateus Kolo (20), Rudulfu Inacio Da Costa (26), dan Jubelino Kolo (21). Mereka ditangkap saat mengendarai mobil pikap berpelat nomor DH 8058 DL pada Sabtu (21/10/2023)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka berasal dari Sekato, Distrik Oecusse, dan tidak memiliki dokumen resmi," ungkapnya.

Karnawa menyebut ratusan kilogram tembaga itu diduga merupakan hasil curian dari PLN Oecusse, Timor Leste. "Dari ketiga WNA tersebut, dua di antaranya sudah masuk lebih dari satu kali untuk menjual tembaga," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Karnawa menuturkan penangkapan berawal saat ketiga WNA itu bergerak dari Sekato, Distrik Oecusse, menuju Desa Sone, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Tiba di sana, mereka melanjutkan perjalanan menggunakan pikap sewaan ke Atapupu, Kabupaten Belu, untuk menjual tembaga tersebut ke Gudang Bintang Laut.

Menerima informasi tersebut, Satuan Intelkam Polres Belu langsung bergerak untuk melakukan penangkapan. Setelah ditangkap, ketiga WN Timor Leste itu diserahkan ke
Imigrasi Atambua. "Untuk proses lebih lanjut sedang ditangani oleh Imigrasi Atambua," tuturnya.




(iws/nor)

Hide Ads