Warga di Desa Pailelang, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Nusa Tengara Timur (NTT), digegerkan dengan penemuan seorang mayat pria berinisial DM (78). Dia tewas dengan posisi tertelungkup di dalam hutan mangrove, Selasa sore (17/10/2023).
"Iya benar. Ditemukan oleh warga sekitar dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kasat Reskrim Polres Alor Iptu Yames Jems Mbau kepada detikBali, Selasa.
Yames mengungkapkan warga asal RT 03, RW 02, Desa Moramam, Kecamatan Alor Barat Daya, itu pergi meninggalkan rumahnya sejak Kamis (12/10/2023) sekitar pukul 08.00 Wita. Pria lanjut usia itu tidak kembali hingga ditemukan tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama menghilang, keluarganya sempat melakukan pencarian sampai ke Kampung Lama, tidak ditemukan," katanya.
Yames menyebut pada 2022 DM juga pernah menghilang selama lima hari, namun ditemukan kembali oleh keluarga di Kampung lama. "Sudah dua tahun korban mengalami gangguan jiwa," ungkapnya.
Yames menuturkan jenazah DM pertama kali ditemukan oleh warga bernama Jimes Malaikari bersama empat rekannya saat hendak mencari umpan untuk memancing di kolam buaya.
Ketika itu, Jimes melihat sosok orang dewasa sementara telungkup di dalam pohon mangrove. Karena kaget, Jimes langsung berteriak memberitahukan kepada empat rekannya untuk menyaksikan mayat itu.
Setelah itu, rekan Jimes langsung pergi melaporkan kejadian itu kepada Ketua RT 10 Junus Maruli. Mendapati informasi itu, Junus lalu mengajak warga bernama Soleman Atakari untuk mengecek dan ternyata benar adanya mayat.
Karena Junus dan warga yang datang tidak mengenali mayat itu, Soleman Atakari langsung menghubungi anggota Polres Alor untuk melaporkan kejadian tersebut.
Seusai menerima laporan itu, Unit Identifikasi dan Unit Opsnal Polres Alor bersama anggota Polsek Alor Barat Daya langsung mendatangi TKP.
Tiba di sana polisi dan warga langsung mengevakuasi jenazah DM ke Rumah Sakit Umum Kalabahi untuk dilakukan visum. Hasil pemeriksaan oleh dokter Natalia Yobeanto dan Febrina Tjung menyebutkan terjadi pembengkakan pada seluruh tubuh korban akibat terendam air laut sehingga sebagian kulitnya terkelupas.
"Tetapi tidak ditemukan adanya tanda-tanda tindakan kekerasan pada tubuh korban," tutur Yames
Pihak keluarga yang diwakili oleh Markus Maroking menolak untuk diautopsi. Mereka menerima kematian DM dengan ikhlas sebagai sebuah musibah dan tidak ingin diperoses hukum.
"Sehingga jenazah DM langsung dibawa untuk disemayamkan di rumahnya," tandas Yames.
(hsa/hsa)