GS, pelajar korban pemanahan dari jarak 1,5 meter oleh dua orang temannya ML dan AP di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami cukup serius. Dia harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Kota Mataram karena tidak bisa ditangani oleh dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dompu.
Kepala Bagian Humas dan Pemasaran RSUD Dompu Muhammad Iradat membenarkan korban pemanahan itu telah dirujuk ke RSUP Kota Mataram setelah beberapa saat ditangani. "Langsung dirujuk ke RSUP Kota Mataram tadi malam," kata Iradat pada detikBali, Selasa (10/10/2023).
Pelajar berusia 15 tahun itu terluka parah di bagian kepala karena tertancap anak panah. Dokter RSUD Dompu tidak bisa mengambil tindakan operasi untuk mengeluarkan anak panah dari kepala korban karena menancap dengan kedalaman sekitar kurang lebih 10 sentimeter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisinya lumayan parah, sehingga langsung dirujuk," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang keluarga korban bernama Ferryal, mengungkapkan kondisi GS. Hingga saat ini, GS sedang menjalani operasi di RSUP Kota Mataram.
"Saat ini masih proses operasi untuk mengeluarkan anak panah yang menancap di kepalanya," tutur Feryal.
Sebelumnya, GS menjadi korban pemanahan pada Senin malam (9/10/2023). Kasi Humas Polres Dompu Ipda Zuharis menuturkan pemanahan tersebut terjadi saat GS mengendarai motor melalui Kelurahan Karijawa, Dompu, pada pukul 22.30 Wita.
Kala itu, pelajar tersebut sempat bertemu dengan orang yang berkelahi dengannya sehari sebelumnya. Zuharis menjelaskan GS dan orang tersebut sempat terlibat kejar-kejaran.
"Korban (GS) sempat ingin menendang motor pelaku," tuturnya, Selasa (10/10/2023).
Terduga pelaku, tiba-tiba melesatkan anak panah ke siswa tersebut dari jarak 1,5 meter. GS terluka di bagian kepala kiri atas.
(nor/dpw)