Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Inielika di Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), ke waspada (level II). Masyarakat diimbau untuk tak beraktivitas di radius satu kilometer dari kawah gunung api tersebut.
Status waspada Gunung Gunung Inielika telah ditetapkan sejak 4 Oktober 2023. Tingkat aktivitas gunung berapi ini sebelumnya normal (level I) sejak 2002. Gunung setinggi 1.559 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terakhir meletus tahun 2001.
"Hasil evaluasi aktivitas vulkanik secara visual, kegempaan dan kimia, menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas dan dinilai tingkat aktivitas gunung api Inielika dinaikkan dari level I ke level II terhitung mulai 4 Oktober 2023," kata Kepala PVMBG dalam laporannya tertanggal 4 Oktober 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkembangan terakhir aktivitas gunung Inielika hingga 4 Oktober 2023 jam 07.00 Wita telah terjadi peningkatan kegempaan khususnya gempa Vulkanik-Dalam (VA) sejak 29 September 2023. Rata-rata kejadian VA meningkat menjadi sembilan kali per hari.
Pada 1 Oktober terekam 17 kali gempa VA dengan amplitude maksimum 50 mm dan durasi maksimum 30 detik. Pada 3 Oktober gempa VA terekam menjadi 18 kejadian.
"Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan di bawah tubuh gunung Inielika yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal maupun terjadinya erupsi freatik," kata Gunawan.
Berikutnya pemantauan temperatur dan konsentrasi gas CO2, SO2, CO, dan H2S di empat mata air panas pada 2 Oktober 2023 menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan pengukuran pada Juli 2023.
"Hal ini diperkirakan akibat terbentuknya penutup hydrothermal dangkal yang melepaskan endapan mineral sehingga menyebabkan menurunnya tingkat permeabilitas dan meningkatkan tekanan di dalam tubuh gunung api Inielika," jelas Gunawan.
Warga dan Wisatawan Dilarang Beraktivitas di Dekat Kawah
Gunung api tipe A tersebut, jelas dia, memiliki banyak kawah dan lokasi-lokasi tembusan solfatara di sekitar gunung. Potensi bahaya dari peningkatan aktivitas gempa vulkanik ini adalah terjadinya erupsi freatik maupun terjadinya pelepasan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan dalam konsentrasi yang tinggi pada lokasi-lokasi tembusan solfatara di sekitar Gunung Inielika.
"Masyarakat maupun wisatawan diminta tidak berada dalam radius satu kilometer dari puncak kawah gunung Inielika. "Dalam tingkat aktivitas level II, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak berada dalam radius satu kilometer dari puncak kawah Gunung Inielika," kata Gunawan.
"Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak berada di sekitar lokasi-lokasi tembusan solfatara serta daerah lembah jalur gas solfatara," tandas Gunawan.
(dpw/gsp)