Nusa Tenggara Timur (NTT) terkenal dengan keindahan alam, tradisi adat budaya yang unik, dan masyarakatnya yang ramah. Tidak hanya itu, NTT memiliki hasil bumi yang berguna bagi kelangsungan hidup mereka. Salah satu hasil bumi yaitu pohon lontar yang digunakan dalam pembuatan minuman, moke.
Moke merupakan minuman khas Pulau Flores yang terbuat dari pohon lontar. Minuman ini mempunyai nama lain yaitu sopi. Namun di Pulau Flores nama yang paling familiar dan khas adalah Moke.
Saat ini, moke tidak hanya ada dan dikonsumsi di Pulau Flores saja, melainkan seluruh daerah di NTT. Moke merupakan simbol adat istiadat, persaudaraan dan solidaritas masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moke sering dihidangkan pada acara-acara adat seperti upacara adat, pernikahan, acara penyambutan tamu dan acara keluarga lainnya. Lantas, bagaimana proses pembuatan minuman moke ini? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Jenis dan Proses Pembuatan Moke
Proses pembuatan moke ini dimulai dengan melakukan penyadapan atau menampung air dari pohon lontar dengan menggunakan beberapa peralatan, seperti pisau/golok, bambu berdiameter 15 sentimeter panjangnya 1 meter, dan juga sabuk pengaman. Proses penyadapan air moke ini dilakukan dengan mengiris ujung tandan bunga hingga air keluar dan ditampung dengan bambu yang sudah disediakan.
Moke terdiri dari dua jenis antara lain :
1. Moke Putih
Moke putih merupakan nira hasil sadapan dari pohon lontar. Dibuat dengan menggunakan bambu seruas yang dicuci dan dikeringkan kemudian digantungkan pada ujung mayang yang telah dijepit atau dipotong ujungnya.
Dari proses inilah akan muncul cairan bening yang menetes, itulah yang dinamakan moke. Cairan tersebut bisa dimasak menjadi moke ataupun gula merah.
Ada pula moke yang tidak dimasak, melainkan langsung diminum ialah moke putih yang ditampung di wadah bambu yang tidak bersih, sehingga terjadi peragian dan menciptakan rasa yang pahit.
2. Moke Hitam
Proses pembuatan moke hitam kurang lebih sama seperti moke putih. Namun moke hitam ini pun tidak sebenarnya warna hitam.
Hanya saja moke hitam ini merupakan hasil sulingan dari moke putih dan memiliki warna seperti air putih dengan sedikit kuning. Moke hitam ini disuling di saung/wadah penyulingan dan biasa dihidangkan pada acara/pesta adat.
Minuman moke ini memiliki cita rasa yang khas, dengan perpaduan sedikit rasa asam bercampur pahit yang bisa dirasakan saat Anda meminumnya.
Ingin coba minuman moke ini? Yuk masukin NTT ke list perjalananmu! Semoga Bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Anastasya Evlynda Berek peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)