Muncul Duet Anies-Cak Imin, PKB NTB Sindir Sikap Prabowo-Gerindra

Mataram

Muncul Duet Anies-Cak Imin, PKB NTB Sindir Sikap Prabowo-Gerindra

Helmy Akbar - detikBali
Kamis, 31 Agu 2023 22:02 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri) dengan Ketua DPW PKB NTB Lalu Hadrian Irfani (kanan).
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri) dengan Ketua DPW PKB NTB Lalu Hadrian Irfani (kanan). (Foto: Istimewa)
Mataram -

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) buka suara perihal munculnya duet Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Mereka bahkan menyinggung soal sikap Prabowo Subianto dan Partai Gerindra.

Awalnya, Ketua DPW PKB NTB Lalu Hadrian Irfani menyebutkan mereka tetap tunduk dan patuh terhadap seluruh kebijakan politik yang diambil Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Sebagai prajurit di daerah, DPW PKB NTB bakal menjalankan seluruh instruksi partai, termasuk memenangkan duet tersebut jikapun nantinya terealisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melihat dinamika ini memang kami di DPW PKB NTB pada prinsipnya kami sami'na waatho'na. Kalau memang itu pilihan terbaik yang diambil ketum, bagi prajurit itu harus taat dan tunduk. Artinya itu kita harus menangkan," kata Hadrian Irfani saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (31/8/2023).

Anggota DPRD NTB itu mengaku, seluruh Ketua DPW PKB se-Indonesia bakal dikumpulkan di Surabaya pada esok pagi, Jumat (1/9/2023).

"Besok itu semua Ketua DPW PKB dipanggil. Ketika nanti di sana diinstruksikan langsung bergerak, ada pengumuman resmi terkait koalisi baru ini, kita tunggu. Prinsipnya kami siap bergerak, apapun yang diambil keputusan oleh Ketum, itu yang terbaik," jelasnya.

Prabowo yang Tinggalkan Cak Imin

Hadrian pun menerangkan perihal sikap politik yang diambil ketua umum mereka, Gus Muhaimin atau Cak Imin. Menurutnya, langkah politik Cak Imin merupakan akibat dari sikap yang ditunjukkan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Jadi bukan Cak Imin yang tidak konsisten dalam hal ini. Karena kami PKB itu terkejut ketika Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) tiba-tibah berubah sepihak menjadi Koalisi Indonesia Maju. Jadi sebenarnya KKIR sudah satu tahunan umurnya," bebernya.

"Tapi di tengah jalan, Prabowo mengumumkan nama koalisi berubah tanpa komunikasi dengan Pak Muhaimin. Ketika nama kolaisi berubah maka koalisi sebelumnya sudah tidak ada lagi. Ya jadi bukan kami yang meninggalkan Gerindra, tapi kami yang ditinggalkan Gerindra," sambungnya.




(dpw/iws)

Hide Ads