Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat kembali menjadi sorotan setelah menyampaikan pernyataan kontroversial. Saat menanggapi kemiskinan di daerah itu, dia menyebut salah satu ciri orang miskin suka makan banyak, serta menyinggung pempimpin tolol. Berikut profil singkat Viktor Laiskodat.
Viktor Bungtilu Laiskodat lahir di Oenesu, Kupang Barat pada tanggal 17 Februari 1965. Ia mengenyam pendidikan di SD Semau Kupang, SMPN 1 Kupang, SMA PGRI Kupang.
Dia kemudian melanjutkan studi S1 di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia, lalu menyelesaikan studi S2 dan S3 di Universitas Kristen Satya Wacana. Kecintaannya terhadap tanah kelahirannya ini membawanya kembali ke NTT setelah menyelesaikan studinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laiskodat lantas berkecimpung di dunia politik. Mengawali karirnya sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar pada periode 2004-2009, kemudian berpindah ke Partai NasDem dan mengemban tugas sebagai Ketua Bidang Pertanian dan Maritim DPP Partai NasDem.
Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR RI. Selama di Partai NasDem Viktor berhasil menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 dengan Dapil NTT II.
Sebelum masa jabatannya berakhir, Viktor Laiskodat mengundurkan diri dan mencalonkan diri sebagai Gubernur NTT. Dia dan pasangannya, Josef A. Naesoi berhasil menang dan dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2018-2023.
Selama menjabat sebagai gubernur, Viktor Laiskodat beberapa kali membuat kebijakan kontroversial. Beberapa waktu lalu, dia sempat mewajibkan sekolah mulai pukul 05.00 Wita.
Kekinian, dia mengeluarkan pernyataan yang menyebut ada pemimpin tolol sehingga angka kemiskinan di NTT tetap tinggi.
Meskipun ia memiliki sejumlah prestasi dalam perannya sebagai Gubernur, kebijakan-kebijakan kontroversial dan penyataan yang tajam terhadap golongan miskin itu seringkali menjadi sorotan.
Reaksi dan tanggapan masyarakat terhadap pernyataannya menjadi salah satu perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir.
(dpw/hsa)