Direktur Radio Suara Kasih Pendeta Irwan Matoneng mengeluh siaran radio terganggu lantaran AW masih berada di puncak menara pemancar. Padahal, tower tersebut baru selesai dikerjakan dan izin penyiaran baru dikantongi.
"Kami mau operasikan (siaran) menjadi terhambat karena aksi AW," tuturnya, Jumat (11/8/2023).
Irwan berharap keluarga AW bisa datang untuk membujuk pria itu turun sehingga tidak mengganggu penyiran radio dan warga setempat. "Semoga keluarganya datang secepatnya untuk membujuknya turun karena ini meresahkan sekali," keluhnya.
Pantauan detikBali, AW terlihat sesekali menggoyangkan kaki kananya dari atas tower. Dia juga melambaikan tangan kepada warga yang berdatangan untuk menonton aksinya.
Sebelumnya, Basarnas Kupang berupaya mengevakuasi AW. Namun, dia tidak kunjung mau turun.
Bahkan, AW sempat melawan saat hendak dievakuasi. Pria asal Desa Inerie, Kabupaten Ngada, itu baru mau turun jika diizinkan mengikuti upacara 17 Agustus di Istana Negara dan bertemu Presiden Joko Widodo.
Kasi Operasional dan Siaga Basarnas Kupang Muhdar menegaskan AW tidak dalam keadaan gangguan kejiwaan. Ia menyebut AW sudah enam kali memanjat tower dan bisa dievakuasi dengan selamat.
"Pada Juni 2023, dia juga sempat naik ke tower lagi. Namun, saat itu kami mengevakuasinya dengan aman, tidak seperti saat ini," tutur Muhdar.
(gsp/irb)