Pulau Padar salah satu destinasi favorit wisatawan tatkala berkunjung ke Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Traveler bisa menyaksikan lanskap alam yang indah dari puncak Pulau Padar dengan gugusan bukit yang artistik, hamparan pasir putih, dan birunya laut.
Tak hanya itu, sempurnakan pengalaman berkesan itu dengan membawa pulang aneka suvenir yang dijual warga di Pulau Padar. Ada patung komodo, topi, pin berlogo komodo, hingga gelang mutiara.
Lapak suvenir itu tersedia di dekat pos tiket, persis di sisi anak tangga pertama lintasan treking ke puncak Pulau Padar. Di sini pula titik finish ketika traveler turun dari puncak Pulau Padar menyelesaikan treking. Tak banyak lapak suvenir yang tersedia di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga patung komodo bervariasi sesuai ukuran. Patung Komodo dengan panjang sekitar sejengkal orang dewasa dibanderol Rp 1,2 juta.
"Yang paling kecil Rp 250.000, ada yang Rp 500.000," ujar Asri, salah seorang pedagang suvenir di Pulau Padar.
Untuk gelang mutiara, Asri mematok harga Rp 600.000. Untuk meyakinkan mutiara itu asli, ia menyalakan korek api di mutiara itu. "Ini harganya Rp600 ribu," kata Asri sambil menunjuk ke arah gelang mutiara yang dipajangnya.
Ada sekitar 500 orang per hari treking ke Pulau Padar, bahkan bisa 1.000 orang pada akhir pekan. Namun, penjualan suvenir tak selalu ramai. "Kadang dapat Rp 1 juta sehari, kadang juga tidak ada," ujarnya Asri.
Turis yang membeli suvenir mereka tak hanya wisatawan Nusantara. Wisatawan mancanegara juga ada yang tertarik membawa pulang patung komodo maupun gelang mutiara Itu.
"Ada bule, ada orang lokal juga yang beli," katanya.
Para pedagang suvenir di Pulau Padar terbagi dalam empat kelompok. Mereka berjualan per kelompok. Ada enam pedagang tiap kelompok. Mereka bergantian menjual suvenir di sana.
(nor/hsa)