60 Mayat Korban Perdagangan Orang Dipulangkan ke Flores Timur

Ambrosius Ardin - detikBali
Rabu, 19 Jul 2023 19:50 WIB
Ilustrasi mayat. Foto: Dok.Detikcom
Flores Timur -

Satuan Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang (Satgas TPPO) Polres Flores Timur mengungkapkan sebanyak 60 korban TPPO asal Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). 60 korban itu meninggal dunia di luar negeri dalam rentang waktu 4,5 tahun terakhir.

"Tercatat 60 orang menjadi korban (TPPO yang meninggal dunia) dari 2019 hingga 2023. Para korban tersebut telah dipulangkan dari luar negeri dan kembali ke kampung halamannya," kata Kasi Humas Polres Flores Timur Iptu Anwar Sanusi dalam keterangannya, Rabu (19/7/2023).

Ia menjelaskan pada 2019, jumlah korban TPPO yang meninggal dunia sebanyak 12 orang. Jumlah yang sama terjadi pada 2020.

Jumlah korban bertambah pada 2021 dan 2022, yang jumlahnya masing-masing 13 orang. Pada setengah tahun pertama tahun 2023 ini, lanjut Sanusi, sudah ada 10 korban TPPO yang meninggal dunia di luar negeri.

Sanusi mengatakan data korban itu diperoleh Satgas TPPO Polres Flores Timur dari hasil koordinasi dengan Kantor Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT, Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia ( P4MI ) Maumere, dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Flotim.

Ia mengatakan jumlah korban TPPO asal Flores Timur yang meninggal dunia itu terbanyak kedua di NTT setelah Kabupaten Malaka. "Ini menjadi perhatian serius bagi Polres Flores Timur," ujar Sanusi.

Diketahui, NTT menjadi daerah darurat TPPO. Ribuan mayat korban TPPO yang dipulangkan ke Indonesia terbanyak berasal dari NTT. Pemerintah pun telah membentuk Satgas TPPO untuk menangani TPPO tersebut.



Simak Video "Video: 3 Kementerian Kolaborasi Berantas Kasus TPPO di Indonesia"

(nor/hsa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork