WSBK Bakal Dihapus, Gubernur NTB Ingin Kelola Sendiri Sirkuit Mandalika

WSBK Bakal Dihapus, Gubernur NTB Ingin Kelola Sendiri Sirkuit Mandalika

Helmy Akbar - detikBali
Sabtu, 17 Jun 2023 09:41 WIB
Lintasan di Sirkuit Mandalika Lombok Tengah.
Foto: Lintasan di Sirkuit Mandalika Lombok Tengah. (Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah meminta pengelolaan Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah diserahkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.

Ungkapan itu dilontarkan Zulkieflimansyah di tengah kegaduhan seusai pernyataan dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney yang merupakan Holding BUMN Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia terkait utang Rp 4,6 triliun dan wacana menghapus event WSBK.

"Kalau memang Injourney nggak sanggup diserahkan saja pengelolaan Sirkuit Mandalika itu pada kami Pemda NTB. Insya Allah jangankan WSBK dan MotoGP, yang lainpun banyak yang bisa kami lakukan dengan sirkuit yang luar biasa ini," kata Zulkieflimansyah saat dikonfirmasi pada Jumat (16/6/2023) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gubernur Zul melihat pengelola tampak setengah hati membangun dan menjalankan event di Sirkuit Mandalika. Tidak ada kemauan serius untuk membangun kawasan tersebut.

Dari sisi entitas bisnis, Zul menilai usulan menghapus event WSBK dapat dimengerti. Namun, ia menilai ada kekeliruan mendasar atas sikap yang ditunjukkan Injourney.

Injourney dan ITDC, kata Zul, tidak mampu dan gagal menangkap pesan khusus Presiden Jokowi ketika menghadirkan Sirkuit Mandalika dengan WSBK dan MotoGP-nya.

"Alih-alih ingin menambah kegiatan dan atraksi motor di Sirkuit Mandalika. Ini malah mengurangi. Weleh-weleh, ampun deh," jelasnya.

Dirinya membayangkan alangkah hebatnya kalau WSBK, MotoGP, dan event lain yang diselenggarakan di Mandalika oleh Injourney guna menajamkan positioning NTB sebagai kawasan sport tourism.

Hal itu sebagaimana yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. "Kita butuh gagasan dan ide baru untuk menciptakan satu destinasi pariwisata baru beyond Bali," pungkasnya.

Ia tak bersepakat hanya karena event tersebut tidak untung, lantas kemudian ingin dihapus. Injourney dan ITDC mesti melihat sigma atau dampak keseluruhan terhadap ekonomi event yang harus dipertimbangkan dan di jadikan acuan.

"Ketimbang latah ingin menghapuskan WSBK karena rugi, ayo Injourney, ITDC, MGPA bekerja lebih serius sedikit. Gimana mau benar ngurus WSBK, wong teman-teman saja masih banyak yang nggak familiar dengan WSBK," paparnya.

"Ayo evaluasi dari sekarang masalahnya apa, kenapa sponsor nggak mau mendukung, bikin tim yang lebih agresif dan melaksanakan event karena passion (cinta), bukan semata kewajiban dan memaknainya jadi beban," sambungnya.

Dengan jaringan dan instrumen yang dimiliki Injourney di BUMN, mestinya Injourney bisa lebih punya banyak opsi.

"BUMN-BUMN besar kita masih banyak yang melakukan promosi nggak efisien dan salah sasaran. Tinggal dibelokkan ke penyelenggaraan event di Mandalika saya kira Injourney akan bisa untung atau minimal tidak rugi," jelasnya.




(hsa/hsa)

Hide Ads