Puluhan siswa SMAN 1 Praya Tengah (Prateng) Kabupaten Lombok Tengah, NTB kembali melakukan aksi demonstrasi di depan kantor kepala sekolah, Rabu pagi (31/5/2023). Aksi yang dilakukan puluhan siswa kelas XI itu menuntut agar kepala sekolah (Kepsek) Muhammad Amrullah mundur dari jabatannya.
"Bukan karena kasus bullying yang kemarin tapi masalah lain," ujar salah satu siswa Jurusan Bahasa berinisial ZS dikonfirmasi detikBali, Rabu sore.
Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Prasarana SMA 1PratengFarid menjelaskan aksi itu dilakukan sebelum memulai jam pelajaran. MenurutFarid, demonstrasi itu menuntut agar kepsek mundur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus yang kemarin sudah adem ayem karena aspirasi mereka beberapa waktu lalu sudah disampaikan," kata Farid.
Seluruh siswa yang melakukan demo menuntut agar kepala sekolah mundur itu memang berawal ketika ada masalah bullying siswa berinisial MFA beberapa waktu lalu.
"Ya karena kasus itu, tapi sudah dimediasi oleh pihak desa. Kami anggap sudah selesai. Jadi ini ada tuntutan yang lain," katanya.
Beberapa siswa yang melakukan aksi menempel pamflet bertuliskan "GANTIKAN KEPSEK" dipampang di tengah lapangan sekolah.
"Jadi kami sebagai pengajar tidak punya kekuatan apa-apa untuk itu. Kami minta anak-anak tidak anarkis saja," kata Farid.
Sepengetahuan Farid, para siswa tidak pernah menebar ancaman kepada para guru. Hanya saja para siswa merasa ada persoalan pada Kepsek selama menjabat di SMA 1 Prateng.
"Demo ini hanya buat proses belajar mengajar terganggu. Memang kemarin dinas sudah ke sini sama pengawas sudah turun. Untuk menggantikan ini kan keputusan di provinsi. Sejauh ini belum ada keputusan apapun," ujarnya.
Terpisah, Kepsek SMAN 1 Prateng Muhammad Amrullah menjelaskan aksi tersebut tidak lain adalah riak dari para siswa. "Kasus kemarin sudah diselesaikan dengan baik," katanya.
Amrullah juga mengaku demo itu dilakukan karena para siswa minta salah satu gurunya dinonaktifkan jadi Wakil Kepala Sekolah.
"Ya jadi siswa ini minta salah satu Wakasek diganti. Besok kami ganti, jika itu keinginan siswa," ujar Amrullah.
Menanggapi keinginan para siswa agar dirinya mundur dari jabatan, dijawab santai oleh Amrullah. Menurut dia, para siswa akan diberikan pengertian sebelum meminta dirinya mundur.
"Kami sudah beri pengertian. Memang mereka minta salah satu Wakasek diganti, juga kepala sekolah," katanya.
Permintaan itu pun kata Amrullah, akan diserahkan ke pemangku kebijakan yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB. "Kami serahkan ke sana ya," pungkasnya.
(nor/hsa)











































