Keluhan itu disampaikan pedagang dalam kegiatan Jumat Curhat dengan pedagang dan masyarakat di Pasar Baru, Jumat (19/5/2023).
Ernestia, seorang pedagang Pasar Baru, menyebut karena kondisi pasar yang kotor dan MCK yang kurang memadai itulah, banyak pedagang memilih berjualan di badan jalan.
Baca juga: Kurir Sabu Dituntut 20 Tahun Penjara |
"Kebersihan lingkungan di Pasar Baru yang kotor dan minimnya perhatian dari pihak pengelola yang mengakibatkan pedagang berjualan di badan jalan. Ditambah lagi, kurangnya air bersih dan MCK. Imbasnya, transaksi pelaku di pasar sangat terganggu dan tidak efektif," terang Ernestia.
Keluhan juga disampaikan pedagang lainnya, Rafik, yang juga Ketua RT 21, Pasar Baru. Selama ini, kata dia, banyak keluhan terkait kondisi Pasar Baru, baik dari penjual maupun pembeli, namun tak digubris oleh pengelola pasar.
"Terganggu sekali dengan keadaan Pasar Baru saat ini, miris. Gedung pasar dibuatnya megah, tapi area pasar dan lingkungan sekitar tidak diperhatikan. Bea retribusi rutin ditagih tapi pengelola pasar tak kunjung datang memperhatikan pasar," keluh Rafik.
Tidak hanya itu, pengelola pasar juga tidak mendata dengan baik terhadap pedagang yang masuk dan keluar.
"Pengelola juga tidak memantau para pedagang, baik yang masuk maupun keluar. Apalagi, banyak pendatang yang masuk ke pasar tanpa melalui administrasi yang jelas, sehingga dapat menimbulkan kecemburuan di antara para pedagang," tutur Rafik.
Merespons keluhan tersebut, Ari Satmoko berjanji akan berkoordinasi dengan instansi terkait. "Kami akan carikan solusi terbaik untuk menangani keluhan pedagang dan masyarakat, berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat," ungkapnya.
Dalam kegiatan Jumat Curhat itu, Ari Satmoko didampingi Wakapolres Manggarai Barat Kompol Budi Guna Putra dan pejabat utama dan anggota Polres Manggarai Barat.
(BIR/iws)