Seriusnya Investor Kereta Gantung Rinjani, Setor Jaminan Rp 5 Miliar

Round Up

Seriusnya Investor Kereta Gantung Rinjani, Setor Jaminan Rp 5 Miliar

Helmy Akbar - detikBali
Rabu, 17 Mei 2023 10:34 WIB
Bagi karyawan PT Freeport Indonesia yang bekerja di bagian High Land pasti akrab dengan Kereta Gantung yang satu ini, Timika, Kabupaten Mimika, Papua. Kereta gantung ini merupakan alat transportasi bagi karyawan PT Freeport Indonesia untuk menuju ke kawasan Grasberg.
Ilustrasi kereta gantung. Foto: Grandyos Zafna
Mataram -

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Mohammad Rum memastikan investor China yang akan membangun kereta gantung di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), serius. Buktinya, investor tersebut telah menyetorkan uang jaminan Rp 5 miliar di Bank NTB Syariah.

"Sudah ada uang jaminan 5 miliar, itu bentuk keseriusan, nggak mungkinlah (batal)," kata Rum Selasa (16/5/2023). Dia menegaskan investor China itu merupakan satu-satunya yang serius menggarap proyek tersebut karena telah menyetorkan uang jaminan.

Investor Kereta Gantung Segera Susun Amdal

Penyusunan analisis dampak lingkungan (Amdal) proyek kereta gantung Rinjani akan dimulai akhir Mei 2023. Studi kelayakan atau feasibility study proyek, termasuk detailed engineering design (DED) juga sudah rampung. Studi kelayakan dan DED diklaim telah melalui proses pencermatan sebanyak tiga kali.

"Kereta gantung tetap jadi. Akhir bulan ini tim dari China datang," tutur Rum.

Rum menyebut seluruh pemangku kebijakan akan diundang untuk menyusun Amdal proyek kereta gantung Gunung Rinjani. Kemudian, investor akan memaparkan desain kepada pihak terkait, baru lah pemangku kebijakan memberikan masukan dan koreksinya.

Selanjutnya, menunggu Amdal disetujui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Proses penyusunan Amdal diperkirakan memakan waktu 3-4 bulan setelah diskusi awal.

Berkukuh Tak Melanggar Aturan

Mohammad Rum menuturkan investor kereta gantung dari Negara Tirai Bambu itu segera menyusun Amdal. Apalagi, Amdal wajib sebelum proyek dibangun.
Rum mengakui saat soft groundbreaking pada Desember 2022, investor kereta gantung Gunung Rinjani belum memiliki Amdal. Namun, ia berkukuh tidak ada regulasi yang dilanggar dari proyek bernilai Rp 2,2 triliun tersebut.

Tetapi, lanjut dia, Amdal wajib disusun sebelum investor memulai pembangunan proyek. "Tanpa Amdal, kami nggak berani. Nanti, pemerhati lingkungan akan menyerang kami," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Investor Tagih Janji Pemprov NTB

Rum mengungkapkan investor sempat menagih janji pemprov NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah untuk segera memperbaiki akses jalan ke lokasi proyek kereta gantung tersebut.

Hal itu merupakan kewajiban yang dilimpahkan kepada pemprov NTB. "Ada pelebaran jalan sekitar 5 kilometer," bebernya.

Pelebaran jalan itu untuk mendukung pembangunan kereta gantung Rinjani. Sebab, truk mengangkut material akan melalui jalan tersebut. "Supaya alat berat bisa dropping material masuk, tapi itu bukan hal yang harus," ungkapnya.




(nor/gsp)

Hide Ads