Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mematok target tinggi di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang. Untuk itu, PKB membidik suara dari kaum nahdliyin.
Hal itu diungkapkan Ketua DPW PKB NTB Lalu Hadrian Irfani tatkala mendaftarkan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) PKB ke KPU NTB pada Sabtu (13/5/2023) siang.
"PKB sudah memantapkan langkah menuju pemilu 2024. Target kami kalau tidak di peringkat pertama ya peringkat ketiga," kata pria yang akrab disapa Lalu Ari itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PKB telah menyiapkan kader terbaiknya untuk tampil di delapan dapil DPRD NTB. Pada Pileg 2019 silam, PKB berhasil mengumpulkan enam kursi di DPRD NTB dengan total raihan 190.262 suara se-NTB.
Anggota DPRD NTB itu menjelaskan bahwa PKB serentak di seluruh Indonesia melakukan pendaftaran ke KPU.
PKB, kata Lalu Ari merupakan partai politik yang lahir dari rahim ormas terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU). Lalu Ari mengeklaim, warga NTB adalah juga mayoritas warga NU.
Kendati demikian, PKB dilahirkan tidak hanya untuk satu golongan. Dengan komitmen kuat terhadap kebhinnekaan, maka garapan suara PKB tidak hanya terbatas pada satu kelompok saja.
"Jadi kita ketahui bahwa NU adalah organisasi Islam terbesar, di NTB NU mayoritas. Kami tidak khawatir, hari ini ada warga NU yang kami titip ke Golkar, ke Gerindra. Tapi suatu saat mereka akan kembali ke PKB," jelasnya.
Ketua Komisi V DPRD NTB itu tak menampik bahwa pemilu 2024 khususnya di NTB akan berjalan lebih kompetitif. Dengan kehadiran sejumlah partai pendatang baru, ditambah partai lama yang telah mengakar membuat kontestasi di NTB akan lebih sengit.
"Kami yakin dan percaya, masyarakat NTB akan memilih kader PKB sebagai pemegang mandat dan amanah di parlemen," tukasnya.
PKB menjadi partai ke-11 yang medaftarkan diri ke KPU NTB. Adapun sejumlah partai politik yang telah mendaftarkan diri ke KPU NTB di antaranya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai NasDem, PDIP, Partai Ummat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Gerindra, dan PKB.
Setelah PKB, ada dua parpol lain yang menyusul yakni Partai Golkar dan Demokrat.
(hsa/iws)