Momen Bahagia 20 Pasangan Ikut Nikah Massal di Kupang

Momen Bahagia 20 Pasangan Ikut Nikah Massal di Kupang

Yufen Bria - detikBali
Sabtu, 13 Mei 2023 13:59 WIB
20 pasangan nikah masal saat mengikuti pemberkatan di Gereja Katolik Santa Maria Assumpta Kota Kupang, NTT. (Yufen Bria/detikBali)
Foto: 20 pasangan nikah masal saat mengikuti pemberkatan di Gereja Katolik Santa Maria Assumpta Kota Kupang, NTT. (Yufen Bria/detikBali)
Kupang -

Sebanyak 20 pasangan mengikuti program pernikahan dan pemberkatan secara massal di Gereja Santa Maria Assumpta Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu, (13/5/2023). Nikah massal itu difasilitasi oleh Pemerintah Kota Kupang yang sudah menjadi program tahunan.

"Ada 20 pasangan yang ikut pemberkatan nikah massal di Gereja Katolik Santa Maria Assumpta," ujar Asisten II Perekonomian Pembangunan Sekda Kota Kupang Ignasius R Lega kepada detikBali.

Ignasius menjelaskan selain itu dalam ini tahun masih ada program nikah massal di Gereja Kristen Protestan. Namun, belum diagendakan waktunya karena target Pemkot Kupang setiap tahun itu 100 pasangan yang sudah dimulai sejak 2003.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini program rutin Pemerintah Kota Kupang untuk membantu pasangan-pasangan yang secara gereja belum disahkan melalui pernikahan walaupun sudah hidup bersama termasuk yang mengalami kendala ekonomi," jelasnya.

Sementara, Pastor Paroki Gereja Santa Maria Assumpta Kota Kupang Romo Rudolf Tjung Lake mengaku sudah sering menyelenggarakan pemberkatan nikah massal setiap tahunnya. Sehinga masing-masing pasangan berjanji sesuai prosedur yang ditentukan dalam Kitab Hukum Kanonik (KHK) Gereja Katolik.

ADVERTISEMENT

"Sejak 2009 saya jadi Pastor Paroki di sini sudah ada program nikah massal sehingga semua prosedur diikuti pada waktu dan tempat yang sudah ditentukan," bebernya.

Ia berharap sesuai dengan tujuan dari pernikahan dalam ajaran Katolik harus hidup sejahtera, bahagia, saling mengasihi, dan mencintai sebagaimana sifat dari perkawinan, yaitu hidup monogami dan tidak ada perceraian.

"Harus mengasihi, menghargai dan saling menghidupi sebagai kekuatan dalam membangun rumah tangga baru," tandasnya.




(nor/efr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads