Bertambah Target Raihan Kursi Legislatif PAN dan PDIP di NTB

Bertambah Target Raihan Kursi Legislatif PAN dan PDIP di NTB

Helmy Akbar, Ahmad Viqi - detikBali
Jumat, 12 Mei 2023 17:40 WIB
Pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) saat mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB pada Jumat (12/5/2023). (Helmy Akbar/detikBali)
Foto: Pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) saat mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB pada Jumat (12/5/2023). (Helmy Akbar/detikBali)
Mataram -

Sejumlah partai di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mendaftarkan bakal calon legislatif (bacaleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Partai-partai tersebut memiliki target raihan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Berikut target kursi DPRD yang diincar.

1. PAN NTB Target Kursi Naik Dua Kali Lipat di Pileg 2024

Pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) saat mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB pada Jumat (12/5/2023). (Helmy Akbar/detikBali)Pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) saat mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB pada Jumat (12/5/2023). (Helmy Akbar/detikBali) Foto: Pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) saat mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB pada Jumat (12/5/2023). (Helmy Akbar/detikBali)

Partai Amanat Nasional (PAN) menargetkan raihan kursi di Pileg 2019 DPRD NTB naik dua kali lipat pada Pemilu 2024. Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, PAN berhasil meraih lima kursi atau satu fraksi utuh di DPRD NTB.

PAN resmi mendaftarkan bacalegnya di Kantor KPU NTB pada Jumat (12/5/2023) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara nasional, PAN hari ini mendaftar tanggal 12. Tentu sesuai dengan nomor urut, yaitu 12. Kalau kami main sepakbola itu penalti, dua belas pas, 99 persen gol, masuk," kata Ketua DPW PAN NTB Muazzim Akbar.

Muazzim mengatakan PAN NTB saat ini punya keyakinan yang berlipat ganda menghadapi Pemilu 2024. Mereka kedatangan banyak amunisi (caleg) berkualitas.

ADVERTISEMENT

"Yang jelas PAN hari ini alhamdulillah kami di DPRD punya satu fraksi. Target kami dari sekarang Insya Allah 10 kursi di delapan dapil yang ada," bebernya.

Muazzim menyoroti dua dapil khusus di DPRD NTB yakni dapil NTB II Lombok Barat - Lombok Utara, dan dapil NTB enam Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Dompu. Di dua dapil tersebut, PAN yakin bisa meraup dua kursi.

"Dengan adanya Izzul Islam kami yakini kami bisa dua kursi. Begitu juga di dapil 6, Insya Allah kami target dua kursi. Semua orang tahu di sana basis kuat kami," jelasnya.

"Insya Allah 10 kursi aman. Kalau dapat itu, dihitung saja pasti kami jadi pimpinan DPRD NTB," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris DPW PAN NTB Hasbullah Muis mengaku telah melakukan penghitungan dan analisis cermat soal target 10 kursi tersebut.

Anggota DPRD NTB itu mengeklaim sudah melakukan penjaringan bacaleg hampir dua tahun terakhir. Dengan proses yang panjang tersebut, Hasbullah menyebut bacaleg yang diturunkan PAN sudah melalui proses yang panjang. Tentunya, mereka adalah orang-orang mumpuni.

"Dalam perjalannya, on the track sampai hari ini. Bahkan ada beberapa dapil yang kami overload. Secara keseluruhan kami menghitung hampir semua dapil memiliki potensi besar meraih kursi, dua dapil tadi itu malah sangat berpeluang dapat dua kursi," bebernya.

2. PDIP Lombok Tengah Target 7 Kursi DPRD

Ketua DPC PDIP Lombok Tengah, Suhaimi (tengah) target 7 kursi yang tersebar di 6 daerah pemilihan yang tersebar di 12 Kecamatan, Kamis (11/5/2023). (Ahmad Viqi/detikBali)Ketua DPC PDIP Lombok Tengah, Suhaimi (tengah) target 7 kursi yang tersebar di 6 daerah pemilihan yang tersebar di 12 Kecamatan, Kamis (11/5/2023). (Ahmad Viqi/detikBali) Foto: Ketua DPC PDIP Lombok Tengah, Suhaimi (tengah) target 7 kursi yang tersebar di 6 daerah pemilihan yang tersebar di 12 Kecamatan, Kamis (11/5/2023). (Ahmad Viqi/detikBali)

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Lombok Tengah Suhaimi menarget sebanyak tujuh kursi untuk DPRD Lombok Tengah pada Pileg 2024. Hal itu disebutkan seusai resmi mendaftar bacaleg, Kamis siang (11/5/2023).

Untuk diketahui, pada Pileg 2019, PDIP Lombok Tengah meraih ssatu kursi. Target raihan kursi bertambah enam di Pileg 2024 mendatang.

Menurut Suhaimi, seluruh berkas bacaleg sudah diterima KPU. Sesuai perintah DPP pasca pendaftaran, seluruh mesin partai dari tingkat ranting hingga kecamatan harus berjuang memenangkan maksimal tujuh kursi di Lombok Tengah.

"Alhamdulillah berkas pendaftaran bakal caleg Lombok Tengah PDIP semua syarat sudah lengkap. Setelah itu kami akan siap mengikuti tahapan selanjutnya," kata Suhaimi.

Menurut Suhaimi, target tujuh kursi itu sangat realistis diraih di Lombok Tengah. Target tersebut diberikan langsung oleh pimpinan partai di DPP.

"Ya target tujuh kursi dari DPP. Tapi minimal 6 kursi lah bisa diraih di Lombok Tengah," ujarnya.

Suhaimi menjelaskan minimnya dukungan partai besutan Megawati Soekarnoputri di Lombok Tengah itu karena banyak masyarakat termakan isu hoaks jika PDIP bukan partai Islam. Bahkan, kata dia, partai berlambang banteng itu kerap dituduh partai besutan PKI.

"Ya kami dituduh anti Islam dan isu ini sudah sangat lama di Lombok Tengah. Tapi kami memutuskan itu sebagai ladang dakwah syiar Bung Karno. Tuduhan itu kami lawan dengan argumentasi yang terang," kata Suhaimi.

Sesuai data tim pemenangan badan pemenangan pemilu, Suhaimi mengeklaim jika pendukung PDIP di Lombok Tengah tidaklah kecil. Bahkan, dia mengaku partai berlambang banteng itu tidak kalah dari partai lain.

"Kami pernah duduk sebagai pimpinan DPR dan pernah ada bupati dari PNI pecahan sebelum menjadi PDIP. Ini modal kami untuk memenangkan tujuh kursi di Lombok Tengah," pungkasnya.

3. PDIP Kota Mataram Target Satu Dapil 2 Kursi

Ketua DPC PDIP Kota Mataram Made Slamet (dua dari kanan) bersama Ketua KPU Kota Mataram Husni Abidin (kanan) saat pendaftaran bacaleg di KPU Kota Mataram pada Kamis (11/5/2023). (Helmy Akbar / detikBali)Ketua DPC PDIP Kota Mataram Made Slamet (dua dari kanan) bersama Ketua KPU Kota Mataram Husni Abidin (kanan) saat pendaftaran bacaleg di KPU Kota Mataram pada Kamis (11/5/2023). (Helmy Akbar / detikBali) Foto: Ketua DPC PDIP Kota Mataram Made Slamet (dua dari kanan) bersama Ketua KPU Kota Mataram Husni Abidin (kanan) saat pendaftaran bacaleg di KPU Kota Mataram pada Kamis (11/5/2023). (Helmy Akbar / detikBali)

DPC PDIP Kota Mataram telah mendaftarkan sebanyak 40 bacaleg ke KPU Kota Mataram. DPC PDIP Kota Mataram menargetkan 11 kursi di Pileg 2024. PDIP menjadi partai kedua yang mendaftarkan bacaleg ke KPU Kota Mataram setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Kami ditargetkan DPP 11 kursi, kemarin dapat lima. Artinya di dapil yang sudah dapat satu ditargetkan dapat dua, dan ada dapil yang kosong harus dapat," kata Ketua DPC PDIP Kota Mataram Made Slamet di Kantor KPU Kota Mataram, Kamis (11/5/2023).

Sebagaimana diketahui, PDIP saat ini menempati posisi Wakil Ketua I di DPRD Kota Mataram dengan raihan lima kursi dari enam dapil pada Pileg 2019.
Dijelaskan Made Slamet, gairah masyarakat menggunakan PDIP sebagai kendaraan politiknya di Kota Mataram cukup tinggi. Terbukti, untuk bacaleg perempuan saja lebih dari 40 persen.

"Kami telah daftarkan caleg kami ke KPU semuanya 40 orang sesuai dengan jumlah kuota, caleg wanita kami lebih dari 40 persen. Caleg ini kami semai sendiri, bibit sendiri, tidak ada cangkokan, kami kader sendiri. Sehingga kami siap lahir batin menyongsong Pemilu 2024," paparnya.

Anggota DPRD NTB itu menuturkan, kaderisasi yang dilakukan di tubuh partainya berjalan sangat baik. Dari sisi pesta demokrasi, Made Slamet berharap pemilu 2024 dapat menghadirkan pemilu yang juru, adil, dan berintegritas.

"Kami anti hoaks, anti fitnah. Kami ini kader sendiri, tidak ada kanibal di antara kami sendiri, kami lakukan dengan gotong royong, kami saling bahu membahu," bebernya.

Made Slamet menggarisbawahi soal komitmen partainya menolak transaksi caleg dengan konstituen dalam bentuk politik uang. Ia memerintahkan kadernya untuk menjauhi kultur politik yang tidak sehat semacam itu.

"Kami tidak melakukan itu (politik uang), itu ada haram bagi kami, tidak mendidik masyarakat dan tidak baik perkembangan demokrasi," bebernya.




(nor/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads