Delegasi KTT ASEAN ke-42 menyempatkan diri pelesiran ke objek wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebelum kembali ke negara masing-masing. Mereka berwisata ke Goa Batu Cermin, Goa Rangko, hingga mengunjungi Taman Nasional Komodo.
Rombongan delegasi dari Laos dan Malaysia mengunjungi Goa Batu Cermin di pusat kota Labuan Bajo pada hari terakhir perhelatan KTT ASEAN, Kamis (11/5/2023). Ari Darung, pemandu wisata para delegasi mengatakan 21 orang dari dua negara itu terkagum-kagum dengan objek wisata Goa Batu Cermin.
Mereka, kata Ari, tak menyangka ada goa alami di tengah kota. "Mereka senang tadi masih ada goa alami, bersih. Mereka juga senang melihat sarang madu. Bagi mereka, melihat itu langsung terkesan sekali," ujarnya, Kamis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, rombongan Laos dan Malaysia melanjutkan wisata ke Goa Rangko yang ditempuh sekitar 40 menit dari pusat kota.
Sehari sebelumnya, delegasi Kamboja dan Filipina berkunjung ke TN Komodo. Kemudian ke Desa Wisata Melo.
"Kemarin saya bawa juga delegasi Kamboja dan Filipina. Kami pergi ke Pulau Padar, Pulau Komodo, Long Beach, Pink Beach, Manta Point, Kanawa, Loh Buaya hingga ke Desa Wisata Melo," terang Ari.
KTT ASEAN di Labuan Bajo berakhir hari ini, Kamis. Para kepala negara sudah pulang ke negara masing-masing. Agenda puncak KTT ASEAN yang berlangsung dua hari, 10-11 Mei 2023, itu dihadiri delapan kepala negara ASEAN dan Perdana Menteri Timor Leste sebagai peninjau. Timor Leste belum menjadi anggota penuh ASEAN.
Kepada Negara yang menghadiri KTT ASEAN di Labuan Bajo, yaitu Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone,
Lalu, Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak.
Dua kepala negara ASEAN tidak hadir, yakni Perdana Menteri Thailand dan Junta Myanmar. Perdana Menteri Thailand tak hadir karena negaranya menggelar Pemilu pada 14 Mei 2023. Adapun Junta Myanmar tak diundang pada KTT tersebut karena tak melaksanakan konsensus ASEAN dalam menyelesaikan konflik di negara tersebut.
(BIR/nor)