Kerbau Diusir dari Bandara Lombok: Tak Masuk Runway, tapi Kotori Jalan

Lombok Tengah

Kerbau Diusir dari Bandara Lombok: Tak Masuk Runway, tapi Kotori Jalan

Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 10 Mei 2023 19:19 WIB
Angkasa Pura I menyatakan ratusan kerbau yang diusir dari Bandara Lombok tidak hanya berpotensi mengganggu penerbangan, tapi juga mengotori jalan.
Angkasa Pura I menyatakan ratusan kerbau yang diusir dari Bandara Lombok tidak hanya berpotensi mengganggu penerbangan, tapi juga mengotori jalan. (Ahmad Viqi/detikBali).
Lombok Tengah -

PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Lombok menyatakan ratusan kerbau yang diusir tidak sempat masuk ke area landasan pacu (runway). Namun, kehadirannya tidak hanya berpotensi mengganggu penerbangan, tapi juga mengotori jalan utama dan jalan akses kargo.

Ratusan kerbau milik puluhan peternak itu berasal dari tiga desa sekitar, yakni Desa Tanak Awu dan Desa Ketare di Kecamatan Pujut, dan Desa Penujak di Kecamatan Praya Barat. Kegiatan menggembala kerbau itu dilakukan di area Bandara Lombok.

"Memang, selama ini tidak pernah masuk ke runway bandara, tapi kami anggap membahayakan keselamatan penerbangan," ujar Humas AP I Bandara Lombok Arif Haryanto, Rabu (10/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberadaan hewan ternak itu, sambung dia, meresahkan dan sudah berlangsung cukup lama. Kerbau-kerbau itu makan dan minum, serta berendam di dalam area Bandara Lombok.

Tentu, lanjut Arif, selain mengancam operasional penerbangan di Bandara Lombok, kegiatan di dalam pagar perimeter bandara juga mengotori area sekitar.

"Kegiatan ini sudah berlangsung cukup lama. Hewan-hewan ternak ini, selain mengancam bahaya juga membuat kotor jalanan utama dan jalan akses kargo. Makanya dilakukan penertiban," terang Arif seraya memastikan penertiban diawali dengan sosialisasi.

Sosialisasi, kata dia, dilakukan beberapa kali kepada pemilik ternak, baik di kantor camat Pujut maupun kantor camat Praya Barat. Peternak juga diberikan pemahaman terkait bahaya yang ditimbulkan dari kegiatan menggembala kerbau di area bandara.

"Nah, dalam sosialisasi tersebut, para pemilik ternak juga berjanji akan mengeluarkan kerbaunya dari area bandara. Tetapi, tidak dilakukan," imbuh Arif.

Bahkan, AP I terpaksa memberikan surat peringatan kepada para peternak. Namun, lagi dan lagi, pengembala tidak juga membawa hewan ternaknya keluar bandara.

"Jadi, sudah berbagai upaya dilakukan tapi tidak diindahkan. Sehingga, dilakukan tindakan tegas melalui penertiban gabungan pagi tadi," tegas dia.

Dia pun mengimbau pemilik ternak untuk tidak berkegiatan menggembala kerbau di area bandara. AP I, sambung dia, berkewajiban mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai ketentuan dan prosedur.

"Terima kasih kepada Satpol PP, TNI/Polri, di Lombok Tengah yang telah membantu menertibkan kerbau di bandara. Kami juga mengapresiasi camat dan kepala desa di lingkar bandara yang membantu kami dalam upaya penertiban ini," tuturnya.

Sebelumnya, General Manager AirNav Indonesia cabang Lombok Kiki Adrian mendukung penertiban ratusan kerbau di dalam area bandara. Menurut Kiki, keberadaan kerbau-kerbau itu berpotensi mengganggu penerbangan di landasan pacu.




(BIR/nor)

Hide Ads