Ganjar Pranowo dan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dinilai punya kans untuk bersanding pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu diungkapkan Ketua Sahabat GP-TGB Abdul Muhaimin pada Minggu (30/4/2023).
Abdul Muhaimin menilai kedunya merupakan figure yang sama-sama sukses membangun daerah dengan menjadi gubernur dua periode. Ia berujar sepak terjang Ganjar Pranowo di Jawa Tengah sudah teruji.
Begitu pula dengan TGB Zainul Majdi yang notabene mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dua periode. Keduanya sanggup memberikan perubahan luar biasa di provinsi masing-masing dan memahami persoalan secara mikro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil kerja keras Ganjar dalam mengubah Provinsi Jawa Tengah terbukti menjadi lebih baik. Ia melihat Ganjar mampu mendorong tumbuhnya lembaga keuangan dan pembagian kartu tani untuk kesejahteraan para petani.
Selain itu, pengelolaan pengembangan lalu lintas dan angkutan jalan, penanganan jalan berlubang dengan cepat, serta tegas dalam memberantas pungli.
Begitu pula dengan TGB saat memimpin NTB, menjadikan daerah ini sebagai lumbung pangan nasional, konversi Bank NTB Syariah, hingga gebrakan pariwisata halal.
"Kemantapan infrastruktur jalan di Lombok dan Sumbawa. Tentu yang paling fenomenal berhasil memulai pembangunan Sirkuit Mandalika yang puluhan tahun tertidur," jelasnya.
Abdul Muhaimin menyebut pasangan Ganjar-TGB merupakan representasi paket nasionalis-religius. Ganjar Pranowo dikenal sebagai pribadi yang menjunjung kedaulatan bangsa, mendorong kemandirian masyarakat, serta menjaga nilai-nilai yang telah dicetuskan oleh seluruh founding father negeri ini.
Komposisi lengkap dengan TGB yang merupakan Doktor Ahli Tafsir Alquran, kemudian Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia.
TGB dikenal dengan dakwahnya yang menyejukkan. Terus menyuarakan moderasi beragama di Indonesia, juga mendorong antar umat beragama bukan hanya bertoleransi tapi juga bekerja sama.
"Dari sisi ini, paket Ganjar-TGB saling melengkapi," tegasnya.
Alasan ketiga, duet Ganjar-TGB secara keindonesiaan mewakili wilayah Jawa dan non-Jawa.
"Kepemimpinan yang merupakan representasi Jawa dan non-Jawa. Persatuan Indonesia akan semakin mantap, pemerataan pembangunan, dan kesejahteraan bila kepemimpinan merepresentasikan keindonesiaan," ulasnya.
Ganjar Pranowo yang mewakili Pulau Jawa akan dilengkapi oleh TGB yang mewakili Indonesia Timur. Komposisi yang ideal untuk mewujudkan Indonesia berdaulat dan sejahtera.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo terang-terangan menyebut jikalau Tuan TGB Zainul Majdi cocok menjadi cawapres pada Pilpres 2024. Hal itu diungkapkan Hary Tanoe saat menjawab pertanyaan awak media.
"Kalau saya lihat beliau (TGB, red) ini cocok sebagai wakil," kata Hary Tanoe sembari menepuk pundak TGB saat ditemui di Mataram beberapa waktu yang lalu.
Hary Tanoe mengaku TGB merupakan figure kenamaan yang lahir dari Indonesia Timur. TGB, kata Hary Tanoe layak jika dipasangkan dengan capres asal Pulau Jawa.
"Relevan nasionalis-religius, Jawa-luar Jawa. TGB juga representasi generasi muda," jelas Hary Tanoe.
(nor/hsa)