.webp)
Sebanyak 629 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di Kota Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara barat (NTB). Dari jumlah tersebut, dua rumah rusak berat, dan dua rumah rusak ringan.
Camat Praya Baiq Murniati mengatakan jumah KK terdampak banjir tersebar di enam kelurahan. "Satu rumah warga roboh akibat banjir di lingkungan Leneng dan satu rumah terdampak angin puting beliung di lingkungan Juring, Kota Praya, pada Sabtu (29/4/2023) siang tadi," kata Murniati, Sabtu (29/4/2023) sore.
Adapun korban yang terdampak banjir paling parah berada di Kelurahan Tiwugalih dan Kelurahan Leneng. Sedangkan untuk jumlah korban banjir berada di Kelurahan Tiwugalih, sebanyak 13O KK tersebar di tiga lingkungan. Ada juga 165 KK di Kelurahan Leneng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Lingkungan Leneng ada 155 KK dan Lingkungan Tebero 10 KK. Untuk di Kelurahan Tiwugalih tersebar di Lingkungan Bogak 62 KK, Lingkungan Perbawe 53 KK, dan Lingkungan Montong Gamang 15 KK," kata Murniati, Sabtu malam.
Sedangkan, di Kelurahan Praya sebanyak 89 KK. Untuk di Kelurahan Renteng 63 KK baik di Lingkungan Wakul maupun Lingkungan Renteng.
"Banjir juga melanda Kelurahan Prapen. Ada 75 KK terdampak. Ada juga di Kelurahan Panjisari 91 KK terdampak. Jadi total sementara ada 629 KK," kata Murniati.
Di Kelurahan Praya tepatnya di Lingkungan Kampung Jawa, ada empat tembok rumah warga rusak. Dari 89 KK yang terdampak, tujuh di antaranya enggan kembali ke rumah karena trauma adanya banjir susulan.
"Ya mereka masih takut banjir lagi karena sampai malam ini hujan masih terjadi. Di sana memang langganan banjir sejak dulu, di sebelah selatan SDN 2 Praya," ujar Murniati.
Saat ini, BPBD Lombok Tengah tengah melakukan koordinasi untuk menyiapkan kebutuhan logistik bagi warga. "Terutama kebutuhan pangan dan sandang," terang Murniati.
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Praya Iptu Susan mengatakan hujan dengan intensitas tinggi terjadi sekitar pukul 15.40 Wita dan menyebabkan banjir di beberapa titik di Kota Praya.
(efr/hsa)
