Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko meninjau Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Wae Mese II di Desa Watu Nggelek, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peninjauan dilakukan jelang perhelatan KTT ASEAN 9-11 Mei mendatang.
Harap maklum, sumber air baku SPAM Wae Mese yang mengalirkan air bersih kepada puluhan ribu warga Labuan Bajo dan sekitarnya itu pernah tercemar oli pada awal Maret lalu.
"Peninjauan SPAM Wae Mese II ini dalam rangka mengecek ketersediaan air minum bersih guna mendukung pelaksanaan KTT ASEAN ke-42 Tahun 2023 di Labuan Bajo," ungkap Ari, Selasa (18/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ari meninjau dengan melihat langsung proses pengolahan air baku yang diambil dari Sungai Wae Mese. Polres Manggarai Barat, kata dia, menaruh perhatian terhadap ketersediaan air minum bersih bagi warga dan wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo.
Diharapkan, keberadaan SPAM yang mulai beroperasi sejak Juli 2022 itu mampu memenuhi kebutuhan air untuk kawasan destinasi pariwisata super premium Labuan Bajo.
"Mengingat sebentar lagi akan dilaksanakan event internasional, yaitu KTT ASEAN, maka ketersediaan air minum bersih dibutuhkan untuk menunjang kegiatan itu," terang Ari.
"Sebagai tuan rumah, harus memberikan pelayanan yang maksimal bagi para kepala negara bersama rombongan yang hadir, baik itu dalam hal pengamanan maupun ketersediaan kebutuhan tamu negara. Salah satunya air minum bersih," lanjut Ari.
Direktur Utama Perusahaan Umum Air Minum Daerah (Perumda) Wae Mbeliling Aurelius Hubertus Endo, yang menemani Ari saat meninjau SPAM Wae Mese II, menjelaskan SPAM mampu mengolah air dengan kapasitas 100 liter/detik.
SPAM Wae Mese II melengkapi SPAM Wae Mese yang sebelumnya telah dibangun dengan kapasitas 40 liter/detik. Adapun, sumber air baku berasal dari Sungai Wae Mese. Hasil pengolahan itu kemudian dialirkan ke sejumlah reservoir (bak penampung) di Kota Labuan Bajo.
"Dialirkan ke reservoir Wae Mata yang berkapasitas 2.000 m3 untuk melayani lima reservoir, yaitu reservoir Bappeda, Golokoe, Firdaus, Gua Batu Cermin, dan DPRD," kata Aurelius.
SPAM Wae Mese II dibangun sejak 2020 oleh pemerintah pusat, sebagai bagian dari penataan infrastruktur pendukung pariwisata di Labuan Bajo. Nilai investasi pembangunannya mencapai Rp159 miliar.
Baca juga: Sumber Air Labuan Bajo Tercemar Limbah Oli! |
"SPAM Wae Mese II itu menyediakan kebutuhan air minum bersih bagi masyarakat di Labuan Bajo sebanyak 8.000 sambungan rumah tangga atau setara dengan 40 ribu jiwa," tutur Aurielius.
Pada 9 Maret 2023, Sungai Wae Mese yang menjadi sumber air baku SPAM Wae Mese II tercemar. Pencemaran tersebut diduga berasal dari limbah oli alat berat milik PT Menara Armada Pratama (PT PAM) yang melakukan penambangan galian C di Sungai Wae Mese.
Beruntung pencemaran itu cepat terdeteksi, sehingga tak sempat dialirkan ke warga. Kasus pencemaran air ini masih dalam proses hukum di Polres Manggarai Barat.
(BIR/irb)